Hagia Sophia

07 November 2024

Risiko Salmonella di Jajanan Latiao, BPOM: Setop Dulu Konsumsinya

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar. (Foto: Nafilah Sri Sagita/detikHealth)

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI beberapa waktu lalu menarik peredaran jajanan China Latiao dari pasaran. Pasalnya, setelah dilakukan pengujian laboratorium ditemukan bakteri bacillus cereus dan diduga mengakibatkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan beberapa wilayah di Indonesia.

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar mengatakan produk ini menghasilkan toksin yang bisa memicu gejala keracunan seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah. Produk ini, lanjut Taruna, banyak ditemukan di kantin-kantin sekolah.

Taruna menambahkan, latiao saat ini masuk ke dalam jajanan 'berisiko tinggi', sehingga masyarakat diimbau untuk tidak lagi mengonsumsinya.

"Latiao ini awalnya kita anggap low risk, ternyata high risk, karena dia high risk kami mengambil langkah tegas dan cepat," kata Taruna kepada awak media di Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

"Kami tidak mau nanti tumbuh mikroorganisme, yang kami dapatkan dari laboratorium baru bacillus cereus, tapi karena dia high risk bisa muncul bakteri lain seperti salmonella atau jamur," lanjut dia.

Taruna menegaskan kepada masyarakat untuk tidak lagi mengonsumsi produk latiao agar menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

"Untuk produk ini sebaiknya masyarakat jangan mengonsumsi. Kalau sudah ada (yang mengonsumsi) segera dilaporkan ke BPOM," tegas Taruna.

Saat ini BPOM telah menarik sementara sekitar 73 produk la tiao yang terdaftar di BPOM RI, hingga dipastikan jajanan ini benar-benar aman untuk dikonsumsi masyarakat.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "BPOM Wanti-wanti Risiko Salmonella di Jajanan Latiao, Setop Dulu Konsumsinya"