Hagia Sophia

01 March 2025

Cuaca yang Tidak Menentu Bisa Bikin Anak Terkena Pneumonia, Ini Cirinya

Ilustrasi pasien anak. (Foto: thinkstock)

Tren cuaca tidak menentu membuat anak lebih rentan jatuh sakit, termasuk karena infeksi virus maupun bakteri. Salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan adalah influenza, beberapa di antaranya bahkan mengalami keluhan lebih berat karena pneumonia, penyakit yang kerap dicap sebagai pembunuh senyap karena menyerang paru-paru.

Kementerian Kesehatan RI mencatat kematian pneumonia pada anak secara global terjadi setiap 43 detik. Artinya, sekitar 700 ribu anak meninggal setiap tahun karena pneumonia.

Tren di Indonesia juga tidak jauh berbeda. Menurut Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan dr. Yudhi Pramono, MARS, pneumonia termasuk penyumbang kematian terbesar balita di Indonesia.

Data WHO pada 2021 menunjukkan pneumonia menyebabkan 14 persen dari total kematian balita di seluruh dunia.

Ciri-ciri Pneumonia pada Anak

Pneumonia pada anak biasanya berasal dari infeksi saluran pernapasan akut atas (ISPA atas). Umumnya gejala pneumonia diawali dengan demam, batuk, atau pilek, kemudian diikuti gejala sesak napas yang biasa terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.

Kondisi ini akan membuat anak semakin mengalami kesulitan dalam bernapas. Sebagian besar pneumonia dapat ditangani hingga sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu, bila langsung mendapat penanganan yang tepat.

Spesialis anak dr Winarno menyebut tren pneumonia semakin banyak dilaporkan seiring dengan musim penghujan. "Bukan cuma batuk, pilek, bakat alergi asma, banyak juga anak yang terkena pneumonia, meski pneumonia-nya ini pneumonia biasa yang umum terjadi, bukan pneumonia yang sedang meningkat seperti di luar negeri," tuturnya saat ditemui detikcom di Women & Children Clinic Mitra Keluarga Bekasi, Rabu (26/2/2025).

"Pneumonia pada anak paling banyak karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, ataupun jamur. Bisa terjadi pada yang mengidap penyakit bawaan atau kelainan pada paru-paru maupun sistem pernapasan, ataupun karena mobilitas dan kontak anak di sekolah," lanjut dia.

Hal yang membuat anak rentan terkena pneumonia juga berkaitan daya tahan atau imunitas yang menurun di tren cuaca tak menentu. Orangtua diminta waspada bila mengidentifikasi sejumlah keluhan berikut:
  • Batuk
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Mual atau muntah
  • Nafsu makan menurun
  • Lebih sering menangis atau lebih rewel dibandingkan dengan biasanya
  • Lemas
  • Sesak napas
Pada kasus lebih berat, pneumonia bisa memicu anak mengalami sesak napas, yang mengindikasi mereka kekurangan oksigen. Sebaiknya, segera membawa anak ke dokter saat terjadi percepatan napas lebih dari 60 kali per menit untuk usia kurang dari dua bulan. Sementara pada usia 2 bulan hingga satu tahun, umumnya terjadi napas cepat lebih dari 50 kali. Sementara bagi usia 1 hingga lima tahun lebih dari 40 kali, terus berkurang di atas 50 tahun yakni 30 kali per menit.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cuaca Tak Menentu Rentan Picu Anak Pneumonia, Waspadai Ciri-cirinya"