![]() |
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock) |
Pakar kesehatan Harvard University mengungkapkan kebiasaan sederhana yang bisa menjadi salah langkah pencegahan demensia. Demensia merupakan penurunan kognitif yang dapat ditandai dengan kesulitan berpikir, mengambil keputusan, hingga kepikunan.
Dr Alp Kantarci dari Harvard University School of Dental Medicine yang juga peneliti kesehatan mulut ini menjelaskan kebiasaan sederhana yang dimaksud adalah sikat gigi. Sikat gigi selama 2 menit bisa dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sekali lagi di sore atau malam hari.
"Jika Anda mengabaikan kesehatan mulut, Anda meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, demensia, dan penyakit lain di tubuh manapun," ucap Kantarci dikutip dari Mirror, Kamis (27/2/2025).
Sebuah penelitian mengungkapkan adanya keterkaitan peningkatan risiko demensia dengan masalah gigi, khususnya penyakit gusi atau periodontitis. Berdasarkan tinjauan menyeluruh dari 14 penelitian yang melibatkan 34 ribu peserta, mereka yang mengalami kehilangan gigi 1,5 kali lebih besar risikonya mengalami gangguan kognitif.
Mengabaikan kebersihan gigi dapat menyebabkan penumpukan bakteri pada gigi dan dapat memicu radang radang gusi. Jika tidak ditangani, kondisi tersebut dapat berlanjut menjadi periodontitis, infeksi kronis ketika bakteri terus-menerus memicu respons imun dan peradangan.
Meski begitu, peneliti menekankan masalah kebersihan gigi hanya salah satu faktor dari masalah demensia. Pemeriksaan lebih lanjut pada tiap kasus perlu dilakukan untuk mengetahui faktor risikonya secara pasti.
"Gigi hanyalah satu bagian dari persamaan. Anda tidak hanya harus membersihkan gigi atau membuat gigi menjadi sangat berkilau, tetapi Anda juga harus membersihkan gusi yang sebenarnya berada di sekitar gigi Anda," sambungnya.
Kepala divisi rehabilitasi cedera otak di Massachusetts General Hospital yang berafiliasi dengan Harvard Dr Daniel Daneshvar menuturkan ada 3 hal sederhana lain yang bisa dilakukan untuk mencegah demensia. Kebiasaan sederhana yang dimaksud meliputi latihan aerobik, diet sehat, hingga tidur berkualitas.
Latihan aerobik seperti jalan kaki, berenang, bersepeda dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga menjaga kesehatan pembuluh darah. Latihan ini juga dapat membantu mengurangi peradangan yang dianggap sebagai salah satu penyebab penumpukan protein tidak normal di otak, yang menjadi salah satu pemicu demensia.
Sedangkan untuk menjaga pola makan, Daniel menyarankan beberapa jenis diet seperti mediterania, Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), dan MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay).
"Diet ini dikaitkan dengan tingkat peradangan kronis yang merusak otak yang lebih rendah dengan mengurangi atau menghilangkan daging merah dan makanan olahan serta meningkatkan asupan buah dan sayuran kaya antioksidan dan ikan berlemak yang kaya akan asam lemak omega-3," ucap Daniel dikutip dari Harvard Health Publishing.
Selama tidur, otak membersihkan protein beta-amiloid yang berbahaya. Ketika tidur terganggu, maka proses pembersihan ini juga dapat terganggu. Beberapa jenis gangguan tidur yang umum seperti insomnia hingga sleep apnea.
Jika dalam beberapa waktu terakhir merasakan masalah ketika tidur, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter terpercaya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pakar Harvard Ungkap Hal Sederhana yang Bisa Bikin Otak Encer sampai Tua"