![]() |
Serangan jantung bisa terjadi saat tidur (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tero Vesalainen) |
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, termasuk saat tidur. Bahkan diyakini, malam hari hingga menjelang fajar adalah waktu-waktu paling rawan serangan jantung.
Anggapan tersebut muncul bukan tanpa alasan. Dalam sebuah wawancara dengan detikcom, dr Dian Zamroni, SpJP(K) menjelaskan beberapa alasan serangan jantung terjadi saat tidur.
Pertama, kondisi Obstructive Sleep Apnea (OSA), atau henti napas saat tidur yang ditandai dengan ngorok alias mendengkur, menyebabkan pasokan oksigen berkurang saat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko kerusakan sel-sel jantung.
"Otot jantung itu ada dua jenis. Yang pertama sel yang bersifat listrik, dan sel yang bersifat pompa. Kalau yang rusak sel listrik, maka yang terjadi adalah listriknya konslet, dan itu meninggalnya lebih cepat," jelas dr Dian.
Kedua, gejala awal serangan jantung seperti nyeri dada lebih mungkin terabaikan jika muncul saat tidur karena terlalu pulas. Akibatnya fatal karena terlambat mendapatkan tindakan.
Gangguan Jantung Saat Tidur dan Legenda 'Roh' Pencabut Nyawa
Fenomena gangguan jantung saat tidur juga terjadi di berbagai belahan bumi. Di Thailand, bahkan dikaitkan dengan legenda roh pencabut nyawa.
"Di Thailand namanya Lai Tai," kata dr Yamin, SpJP dari RS Cipto Mangunkusumo, dalam tayangan Pagi-pagi Pasti Happy di TransTV, Selasa (16/2/2020).
Dari kacamata medis, legenda Lai Tai dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai Brugada Syndrome yang dipicu kelainan listrik jantung. Secara statistik, paling banyak dialami laki-laki berusia muda, khususnya ras China seperti Thailand dan Vietnam.
"Pada kelainan ini, pada saat tidur pagi-pagi, subuh sebelum dia bangun, terjadi korslet listriknya sehingga jantungnya berhenti mendadak," jelas dr Yamin.
Apa Itu Serangan Jantung?
Dikutip dari laman American Heart Association (AHA), serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah arteri menuju jantung terhambat. Jika hambatan tidak segera diatasi, sel-sel jantung tidak mendapat pasokan oksigen dan akan mengalami kerusakan atau bahkan mati.
Serangan jantung dapat disertai gejala, baik secara intens dan tiba-tiba maupun bertahap dari keluhan ringan. Selama terjadi serangan, jantung tetap berdenyut meski iramanya mungkin berubah.
Kondisi ini berbeda dengan cardiac arrest atau henti jantung, yang kemunculannya lebih mendadak bahkan kadang tanpa tanda awal sama sekali. Henti jantung terjadi saat kelistrikan jantung terganggu, sehingga jantung mengalami gangguan fungsi dalam memompa darah.
Meski berbeda, henti jantung dan serangan jantung dapat saling berhubungan. Sebagian besar kasus henti jantung terjadi akibat serangan jantung, walaupun tidak selalu demikian.
Ciri-ciri Awal Serangan Jantung
Gejala serangan jantung, baik saat tidur maupun pada kondisi lain, bisa jadi tidak spesifik. Artinya, kadang-kadang mirip dengan keluhan sehari-hari sehingga kerap terabaikan.
Selain itu, gejala juga dapat bervariasi pada tiap orang. Namun beberapa yang sering dilaporkan adalah sebagai berikut:
1. Nyeri dada
Gejala paling umum adalah rasa tidak nyaman di sekitar dada atau disebut angina. Bisa berlangsung beberapa menit, atau hilang-muncul secara berulang. Sensasinya dapat digambarkan seperti saat ditekan, diremas, dan sangat menyakitkan.
2. Nyeri di area lain
Rasa tidak nyaman dapat menjalar ke bagian tubuh lain seperti:
- lengan, salah satu maupun kedua sisi
- punggung
- leher
- rahang
- perut.
3. Sesak napas
Keluhan ini dapat muncul tanpa keluhan nyeri dada.
4. Gejala lain
Beberapa kemungkinan gejala yang muncul antara lain:
- keringat dingin
- mual
- denyut jantung kencang atau tidak beraturan
- letih yang tidak biasanya
- kepala pusing atau melayang-layang.
5. Gejala khas pada wanita
Pada pria, nyeri dada disebut sebagai gejala paling umum dirasakan saat mengalami serangan jantung. Pada wanita, beberapa gejala berikut ini bisa menyertai:
- anxiety atau rasa gelisah
- napas pendek
- mual dan muntah
- perut tidak nyaman
- nyeri pundak, punggung, atau lengan
- rasa letih dan lemah yang tidak biasa.
Segera Cari Pertolongan Jika Mengalami!
Meskipun tidak yakin, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang terkait serangan jantung. Karena memang gejalanya tidak spesifik, ada kemungkinan setelah diperiksa ternyata bukan gejala serangan jantung. Namun jika ternyata memang serangan jantung, maka semakin cepat mendapat pertolongan maka peluang survive akan jauh lebih besar.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Ini Ciri Awalnya"