![]() |
Foto: Ilustrasi otak (Getty Images/ThitareeSarmkasat) |
Radang otak disebut juga sebagai ensefalitis. Kondisi yang langka ini menyebabkan peradangan di otak sehingga membuatnya membengkak.
Radang otak bisa mengancam jiwa atau menyebabkan komplikasi jangka panjang. Penting untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan segera. Untuk itu, mengetahui tanda-tanda radang otak sangat diperlukan untuk mencegah kondisi semakin memburuk.
Radang otak bisa disebabkan oleh infeksi di otak, kondisi ini dikenal sebagai ensefalitis infeksiosa. Tak hanya itu, radang otak juga bisa disebabkan karena sistem imun yang menyerang otak, yang disebut dengan ensefalitis autoimun.
Tanda Radang Otak karena Infeksi
Dikutip dari laman Mayo Clinic, kebanyakan orang dengan ensefalitis infeksiosa memiliki gejala mirip flu, seperti:
- Sakit kepala
- Demam tinggi
- Nyeri otot atau persendian
- Kelelahan
- Kekakuan leher
- Kebingungan, halusinasi
- Kejang
- Tidak bisa menggerakkan area tertentu pada wajah atau tubuh
- Gerakan tidak teratur
- Kelemahan otot
- Masalah dengan bicara atau pendengaran
- Kehilangan kesadaran
Tanda Radang Otak karena Autoimun
Pada ensefalitis autoimun, gejalanya bisa berkembang lebih lambat selama beberapa minggu. Umumnya, orang dengan ensefalitis autoimun mengalam kombinasi gejala seperti:
- Perubahan kepribadian
- Hilang ingatan
- Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada, dikenal sebagai halusinasi
- Kesulitan memahami apa yang nyata dan apa yang tidak, dikenal sebagai psikosis
- Kejang
- Perubahan dalam penglihatan
- Masalah tidur
- Hilangnya sensasi
- Kesulitan berjalan
- Kelemahan otot
- Gerakan tidak teratur
Faktor Risiko Radang Otak
Radang otak bisa dialami oleh siapa saja. Namun beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya meliputi:
Usia
Beberapa bentuk ensefalitis autoimun lebih umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Sementara, beberapa bentuk ensefalitis virus umumnya dialami oleh anak kecil dan orang lanjut usia.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah
Orang yang mengidap HIV-AIDS, yang mengonsumsi obat penguat kekebalan tubuh atau dengan kondisi lain yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh lemah berisiko mengalami radang otak.
Penyakit Autoimun
Orang yang sudah memiliki kondisi autoimun kemungkinan lebih rentan mengalami ensefalitis autoimun.
Merokok
Merokok bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. Pada gilirannya penyakit ini bisa meningkatkan risiko terkena sindrom paraneoplastik, termasuk ensefalitis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan ke dokter saat mengalami gejala ensefalitis yang serius. Sakit kepala parah, demam, dan perubahan kesadaran memerlukan perawatan segera.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tanda Radang Otak di Kepala dan Leher hingga Otot yang Jarang Disadari"