Hagia Sophia

30 July 2025

Menurut Studi: Makan Telur 2 Kali Sehari Bisa Turunkan Kolesterol 'Jahat'

Foto: Getty Images/iStockphoto/Poravute

Selama bertahun-tahun, aturan terkait konsumsi telur harian masih belum ada yang konsisten. Beberapa studi menunjukkan sarapan dengan telur bisa berbahaya bagi kesehatan.

Namun, studi lainnya justru mendukung sarapan dengan telur sebagai sumber protein dan nutrisi lain yang sangat baik untuk tubuh.

Sebuah studi baru yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition memperkuat bukti mengonsumsi telur sangat baik untuk tubuh. Penelitian ini mengamati pengaruh terpisah dari lemak jenuh dan kolesterol terhadap kadar lipoprotein densitas rendah atau low-density lipoprotein (LPL), atau kolesterol 'jahat' di dalam tubuh.

"Telur telah lama disalahgunakan oleh saran diet yang sudah ketinggalan zaman. Telur memang unik, tinggi kolesterol, ya. Tetapi, masih rendah lemak jenuh," terang ilmuwan olahraga Jonathan Buckley dari University of South Australia, dikutip dari Science Alert, Senin (28/7/2025).

"Namun, kadar kolesterolnya yang sering membuat orang mempertahankan perannya dalam pola makan sehat," sambungnya.

Dalam studi ini, peneliti memisahkan efek kolesterol dan lemak jenuh. Peneliti menemukan kolesterol tinggi dari telur, saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh, sebenarnya tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat.

Sebaliknya, lemak jenuhlah yang menjadi pemicu utama peningkatan kolesterol.

Para peneliti merekrut 61 orang dewasa dengan kadar kolesterol LDL awal yang sama. Mereka diberikan tugas untuk menjalani tiga diet yang berbeda, masing-masing selama lima minggu.

Sebanyak 48 peserta menyelesaikan tiga diet tersebut. Pertama adalah diet tinggi kolesterol dan rendah lemak jenuh, yang mencakup dua telur per hari.

Kedua adalah diet rendah kolesterol dan tinggi lemak jenuh, tanpa telur. Terakhir, adalah diet tinggi kolesterol dan lemak jenuh, yang mencakup satu telur per hari.

Hasil penelitian menunjukkan diet tinggi lemak jenuh berkorelasi dengan peningkatan kadar kolesterol LDL.

Namun, diet tinggi kolesterol dan rendah lemak jenuh menghasilkan penurunan kadar kolesterol LDL. Hal ini menunjukkan bahwa telur tidak bertanggung jawab atas terjadinya kolesterol jahat.

"Bisa dibilang kami telah memberikan bukti nyata yang mendukung asupan telur," kata Buckley.

"Jadi, dalam hal sarapan matang, bukan telurnya yang perlu Anda khawatirkan. Tetapi, porsi bacon tambahan atau sosis yang lebih mungkin mempengaruhi kesehatan jantung Anda," pungkasnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terungkap Lewat Studi, Makan Telur 2 Kali Sehari Bantu Turunkan Kolesterol 'Jahat'"