Hagia Sophia

19 August 2025

Idap Kanker Esofagus Hingga Pria Ini Susah Makan dan Menelan

Foto ilustrasi: iStock

Seorang pria di California, Amerika Serikat, terkejut saat dokter mendiagnosis dirinya mengidap kanker. Pria bernama Mark Sevillano Jr itu justru mengalaminya ketika sedang berusaha menjalani hidup sehat.

Pada 2021, Sevillano mengalami masa sulit. Ia harus bercerai dengan pasangannya setelah 11 tahun menikah, tepat di saat dirinya tengah menempuh kuliah untuk meraih gelar magister.

Ia berhasil lulus pada awal 2024. Saat itu, ia merasa hidupnya mulai membaik dan berusaha menata kembali kehidupannya.

Sejak awal tahun, Sevillano rutin pergi ke pusat kebugaran tiga kali seminggu. Ia juga mulai mengonsumsi makanan sehat dan merasakan kondisi tubuhnya semakin baik.

Namun, pria berusia 41 tahun itu kemudian mengalami keluhan yang membuatnya sangat tidak nyaman.

"Saya merasa lebih baik, dan tepat pada saat itu saya merasa tidak bisa menelan makanan dengan nyaman," tuturnya yang dikutip dari Unilad, Minggu (17/8/2025).

Sevillano selalu mengandalkan air putih untuk membantu menelan makanannya. Namun, setelah dua bulan, gejalanya justru semakin memburuk hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke dokter.

Sevillano mengaku, saat itu dokter tampak tidak terlalu khawatir. Ia hanya diminta menjalani tes menelan.

Hingga akhirnya, Sevillano memutuskan mendatangi unit gawat darurat. Di sanalah ia baru mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker esofagus.

"Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya mengidap kanker apapun, apalagi kanker esofagus," kata Sevillano.

"Saya bahkan tidak pernah menyebut kata esofagus. Itu sama sekali tidak terlintas di benak saya," tambahnya.

Sevillano juga baru menyadari bahwa berat badannya menurun. Saat itu, ia sempat mengira hal tersebut disebabkan gaya hidupnya yang lebih sehat, bukan karena kanker.

Ketika mengingat kembali kondisinya, Sevillano menyadari ada banyak tanda bahaya yang ia abaikan. Bahkan, dokter yang pertama kali memeriksanya pun tidak mengetahuinya.

Sevillano menjelaskan betapa parahnya kondisi kerongkongannya saat itu. Ia bahkan tidak bisa menelan cairan, merasa kerongkongannya seperti saluran pembuangan yang tersumbat dan terisi air.

Dokter yang mendiagnosisnya saat itu menemukan adanya massa pada kerongkongan, yang akhirnya berkembang menjadi kanker. Saat ini, Sevillano dalam tahap pemulihan.

Menjalani Operasi

Operasi yang berlangsung intensif itu dilakukan pada bulan Oktober 2024. Dokter mengangkat 15 cm esofagusnya dan sebuah tumor seukuran stroberi.

Dokter menggunakan usus bagian atasnya untuk membuat kerongkongan baru yang terhubung ke organ yang tersisa. Setelah menjalani beberapa putaran kemoterapi, kondisi Sevillano membaik dan dinyatakan remisi dari kanker setelah menjalani pemindaian rutin selama lima tahun.

Menyoal Kanker Esofagus

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker esofagus adalah pertumbuhan sel abnormal yang bermula di esofagus, yaitu tabung berongga panjang yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.

Esofagus berfungsi memindahkan makanan yang ditelan dari bagian belakang tenggorokan ke lambung untuk dicerna. Kanker esofagus umumnya berawal dari sel-sel yang melapisi bagian dalam esofagus, meski bisa muncul di bagian mana pun dari organ tersebut.

Kanker esofagus lebih umum terjadi pada pria. Faktor risikonya meliputi konsumsi alkohol dan merokok.

Umumnya, pengobatan kanker esofagus kerap melibatkan pembedahan untuk mengangkat kanker. Kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi, radiasi, atau kombinasi keduanya.

Di tahap awal, kanker esofagus mungkin tidak menimbulkan gejala. Tanda atau gejala itu akan muncul saat penyakit sudah berada di tahap lanjut.

Tanda atau gejala kanker esofagus meliputi:
  • Kesulitan menelan.
  • Nyeri dada, rasa tertekan, atau terbakar.
  • Batuk atau suara serak.
  • Penurunan berat badan.
  • Gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati yang makin parah.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria Ini Tak Bisa Makan gegara Sulit Menelan, Ternyata Idap Kanker Esofagus"