Hagia Sophia

05 October 2025

Pemerintah India Minta Dokter untuk Perjelas Tulisan Resepnya

Ilustrasi tulisan tangan dokter. (Foto: Infografis detikcom)

Pada saat sebagian besar orang beralih menggunakan keyboard untuk menulis, apakah tulisan tangan masih penting? Ya, kata pengadilan di India, terutama jika penulisnya adalah seorang dokter.

Lelucon tentang tulisan tangan buruk para dokter yang hanya bisa dipecahkan oleh apoteker memang umum di India, bahkan di seluruh dunia. Namun, perintah terbaru yang menekankan pentingnya tulisan tangan yang jelas datang dari Pengadilan Tinggi Punjab dan Haryana. Pengadilan menyatakan bahwa "resep medis yang jelas adalah hak fundamental" karena dapat menjadi pembeda antara hidup dan mati.

Berawal dari Laporan yang Tak Terbaca

Diberitakan BBC, perintah pengadilan tersebut muncul dari kasus yang awalnya tidak ada hubungannya dengan masalah medis (tuduhan pemerkosaan, penipuan, dan pemalsuan).

Hakim Justice Jasgurpreet Singh Puri yang memimpin sidang kasus tersebut mengaku terkejut ketika membaca laporan medico-legal yang ditulis oleh dokter pemerintah yang memeriksa wanita tersebut.

"Hal itu mengguncang hati nurani pengadilan ini karena tidak ada satu pun kata atau huruf pun yang dapat dibaca," tulisnya dalam putusan.

Tuntutan Pengadilan dan Reaksi Asosiasi Dokter

Untuk mengatasi masalah ini, pengadilan meminta pemerintah memasukkan pelajaran tulisan tangan ke dalam kurikulum sekolah kedokteran dan menetapkan batas waktu dua tahun untuk meluncurkan sistem resep digital. Sampai hal itu terjadi, Hakim Puri memerintahkan semua dokter harus menulis resep dengan jelas menggunakan huruf kapital.

Dr Dilip Bhanushali, presiden Indian Medical Association yang memiliki lebih dari 330.000 anggota, mengatakan pihaknya bersedia membantu mencari solusi. Ia mengakui bahwa di kota-kota besar, dokter sudah beralih ke resep digital, tetapi hal itu sangat sulit diterapkan di daerah pedesaan.

"Sudah menjadi fakta umum bahwa banyak dokter memiliki tulisan tangan yang buruk, tetapi itu karena sebagian besar praktisi medis sangat sibuk, terutama di rumah sakit pemerintah yang ramai," jelasnya.

"Seorang dokter yang melihat tujuh pasien sehari bisa melakukannya, tetapi jika Anda melihat 70 pasien sehari, Anda tidak bisa melakukannya."

Konsekuensi Fatal di Balik Tulisan Tangan yang Ambigu

Para ahli medis menekankan bahwa penekanan pada tulisan tangan dokter bukan tentang estetika atau kenyamanan, melainkan karena resep medis yang menyisakan ruang untuk ambiguitas atau salah tafsir dapat memiliki konsekuensi yang serius, bahkan tragis.

Secara global, kesalahan medis yang disebabkan oleh tulisan tangan yang ceroboh pernah mengakibatkan kematian. Di AS pada tahun 1999, diperkirakan 7.000 kematian setiap tahun disebabkan oleh tulisan tangan yang buruk.

Baru-baru ini, di Skotlandia, seorang wanita menderita luka kimia setelah ia salah diberi krim disfungsi ereksi untuk kondisi mata kering.

Di India, meskipun tidak ada data kuat, salah pembacaan resep di masa lalu telah menyebabkan keadaan darurat kesehatan dan banyak kematian. Salah satu kasus yang dilaporkan adalah seorang wanita menderita kejang setelah meminum obat diabetes yang memiliki nama mirip dengan obat pereda nyeri yang diresepkan untuknya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengadilan India Perintahkan Dokter Perjelas Tulisan Resep, Jangan 'Cakar Ayam'"