![]() |
| Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/lzf) |
Lari banyak dijadikan sebagi olahraga favorit karena bisa dilakukan di mana saja. Namun, muncul juga kekhawatiran bahwa lari setiap hari bisa membuat lutut cepat rusak, benarkah demikian?
Spesialis ortopedi, dr Karina Besinga, SpOT(K) dari Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengatakan cepat rusak atau tidaknya lutut seseorang tergantung dari seberapa awal dia memulai aktivitas lari itu sendiri.
"Kalau dari usia muda kita sudah biasa lari, jadi sampai usia 50-60 tahun itu cartilage-nya memang terbentuknya kenyal dan keras, elastisitasnya," kata dr Karina kepada awakmedia di Jakarta Barat, Sabtu (1/10/2025).
"Kalau ada orang yang misalnya baru lari di usia 40-50 tahun, di mana mungkin sudah terjadi perubahan struktur, itu biasanya memiliki risiko terjadi cedera atau penipisan pada bantalan tulang," sambungnya.
Menurut dr Karina, kesehatan sendi, dalam hal ini lutut tergantung karakteristik tubuh masing-masing orang.
"Karakteristik setiap orang kan berbeda. Ada orang yang dari genetiknya terlahir dengan bantalan tulang memang lembek," katanya.
"Kalau dia lari meskipun dia usia 20-an tahun, terus dia lari, lalu sakit, itu tidak menjadi patokan dengan orang yang (punya) cartilage normal," sambungnya.
Terpenting, untuk menjaga kesehatan lutut bisa dilakukan dengan cara melatih otot-otot sekitar paha, baik bagian depan atau belakang. Otot paha yang kuat dapat membantu dalam menahan beban ketika berlari, sehingga meminimalisir risiko cedera lutut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Benarkah Lari Tiap Hari Malah Bikin Lutut Cepat Rusak? Ini Kata Dokter"
