Hagia Sophia

08 December 2025

Keluhan Terbanyak yang Dialami Korban Bencana Sumatera

Warga terdampak banjir bandang mengungsi di gudang milik warga di Desa Sumuran, Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. (Foto: ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan laporan terkini kondisi kesehatan warga terdampak bencana banjur dan longsor di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Data per 3 Desember 2025 menunjukkan tiga keluhan kesehatan yang paling banyak muncul. Berikut datanya dihimpun dari laman Kemenkes:

Aceh
  • Penyakit kulit: 238 kasus
  • ISPA: 126 kasus
  • Diare: 49 kasus
Sumatera Utara
  • Penyakit kulit: 2.824 kasus
  • ISPA: 2.436 kasus
  • Influenza like illness (ILI): 738 kasus
Sumatera Barat
  • ISPA: 181 kasus
  • Demam: 131 kasus
  • Darah tinggi: 103 kasus
Prioritas penanganan kesehatan yang diberikan mulai dari layanan darurat yang mencakup pemeriksaan kesehatan, pemberian obat dasar dan penanganan luka.

Di samping itu juga dilakukan pengendalian penyakit seperti fogging, disinfeksi area tergenang dan pemakaian masker.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan, Agus Jamaludin, menyebut tingginya kasus demam menandakan kondisi lingkungan dan tempat tinggal yang belum pulih sepenuhnya pascabencana.

"Demam adalah keluhan yang paling cepat meningkat setelah banjir, terutama ketika tempat pengungsian padat dan akses air bersih terbatas. Disebabkan juga karena pelindung tubuh yang kurang memadai selama mengungsi," ujarnya.

Selain penyakit yang sudah terlaporkan, kondisi pasca-banjir berpotensi menyebabkan meningkatnya kasus DBD dan Leptospirosis, karena genangan air sisa banjir dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab DBD.

Banjir juga menyebabkan kontaminasi air dan distribusi urine tikus atau hewan lain ke area pengungsian yang dapat memperbesar risiko Leptospirosis.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Korban Bencana Sumatera Mulai Sakit, Ini Keluhan Terbanyak yang Dialami"