Hagia Sophia

14 July 2024

Kurangnya Murid dan Turunnya Angka Kelahiran, Membuat Banyak TK di China Tutup

Warga di China. (Foto: AP/Mark Schiefelbein)

Ribuan sekolah taman kanak-kanak (TK) terpaksa harus tutup atau berubah fungsi di China karena kekurangan murid. Ini terjadi lantaran populasi anak-anak yang terus berkurang, imbas angka kelahiran di China yang terus menurun.

Saat ini, China tengah dilanda krisis generasi muda karena ratusan juta penduduknya akan memasuki usia tua dalam beberapa dekade mendatang. Sementara itu, angka kelahiran yang sangat rendah di China membuat proporsi populasi semakin tidak seimbang.

Menurut statistik resmi, China mengalami peningkatan signifikan pada populasi lansia pada tahun 2023, dengan penambahan hampir 17 juta orang berusia 60 tahun ke atas.

Kelompok usia tersebut sudah mencakup lebih dari 20 persen populasi, suatu proporsi yang diperkirakan akan meningkat hingga hampir sepertiga pada tahun 2035, menurut Economist Intelligence Unit, sebuah kelompok penelitian.

"(Masalahnya) menjadi sangat jelas saat jumlah anak terus berkurang," kata kepala sekolah sebuah TK Li Xiuling yang dikutip dari The Straits Times.

"Setelah taman kanak-kanak saya kosong, saya berpikir bagaimana memanfaatkannya sebaik mungkin," sambungnya.

Sebagian TK yang tidak lagi beroperasi akhirnya dialihkan menjadi tempat lain, salah satunya menjadi klinik kesehatan lansia di Provinsi Shanxi.

Hal ini juga yang dilakukan Li pada sekolah TK yang ia dirikan pada tahun 2005, dan terpaksa harus tutup pada tahun 2023. Sejak saat itu, ia telah mengubahnya menjadi pusat kesehatan dan sosial lansia di lingkungannya.

"Setelah taman kanak-kanak saya kosong, saya berpikir bagaimana memanfaatkannya sebaik mungkin,"

Gedung yang terletak di kota Provinsi Taiyuan, China, itu menampung sekitar 100 pelajar dewasa di bidang musik, tari, modeling, dan mata pelajaran lainnya. Semuanya berusia lebih dari 50 tahun ke atas.

"Ini ide yang cukup progresif. Mereka datang untuk mewujudkan beberapa impian yang mereka miliki ketika mereka masih muda," tutur Li.

Li, sang kepala sekolah, berkata bahwa dia merindukan hari-hari ketika sekolahnya dipenuhi anak-anak yang riuh.

"Saya sangat terlibat secara emosional di dalamnya. Kami menyimpannya sebagai kenang-kenangan," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ribuan TK di China Tutup Kekurangan Murid Imbas Populasi yang Menua"