Hagia Sophia

22 August 2024

Kasus Mpox Jadi Status Darurat, Akan Lockdown dan Wajib Masker?

Wabah mpox di Kongo. (Foto: AP/Muhammad Sajjad)

Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge buka suara terkait kemungkinan penularan 'cacar monyet' Mpox berakhir seperti COVID-19. Menurutnya, kecil kemungkinan status darurat global Mpox memicu pandemi seperti wabah SARS-CoV-2.

Ada kekhawatiran di masyarakat apakah situasi darurat global mengharuskan pemakaian masker dan lockdown kembali diterapkan, khususnya pada sejumlah negara yang terdampak. Terkait hal ini, WHO mengungkap faktanya.

"Apakah kita akan melakukan karantina wilayah di wilayah WHO Eropa, apakah ini COVID-19 lainnya? Jawabannya jelas 'tidak'," kata Kluge, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/8/2024).

Kluge mengatakan risiko terhadap populasi umum rendah. Mpox menular melalui kontak fisik dekat, termasuk hubungan seksual, tetapi tidak seperti pandemi global sebelumnya yakni COVID-19 yang bisa menular melalui airborne.

"Otoritas kesehatan perlu waspada dan fleksibel jika ada klade baru yang lebih mudah menular atau yang mengubah rute penularannya, tetapi tidak ada rekomendasi bagi orang untuk memakai masker," kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic.

Jasarevic meminta masyarakat tidak perlu panik, mengingat Mpox masih didominasi oleh varian 'ringan' yakni klade 2b. Umumnya memicu lesi berisi nanah dan gejala seperti flu ringan, tidak mematikan.

Berbeda dengan varian klade 1b yang telah menyebabkan kekhawatiran global, pasalnya angka kematian relatif tinggi.

"Sekitar 100 kasus baru galur mpox klade 2 kini dilaporkan di wilayah Eropa setiap bulan," imbuh Kluge.

"Dua tahun lalu, kami mengendalikan mpox di Eropa berkat keterlibatan langsung dengan komunitas yang paling terdampak. Perubahan perilaku, tindakan kesehatan masyarakat yang tidak diskriminatif, dan vaksinasi mpox berkontribusi dalam mengendalikan wabah."

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mpox Status Darurat Lagi, Bakal Picu Lockdown-Wajib Masker? Ini Kata WHO"