Hagia Sophia

18 August 2024

Penyebab, Gejala dan Cara Obati Penyempitan Pembuluh Darah

Foto: iStock

Penyempitan pembuluh darah disebut juga dengan aterosklerosis. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan plak di dinding arteri. Tumpukan plak ini membuat lapisan dalam arteri menebal dan kaku sehingga menghalangi aliran darah.

Walau sering dianggap sebagai masalah pada organ jantung, aterosklerosis dapat terjadi di arteri mana saja dalam tubuh. Simak penyebab, gejala, dan cara mengobati penyempitan pembuluh darah ini pada uraian di bawah.

Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah

Dilansir Mayo Clinic, penyebab aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah akibat plak ini tidak diketahui pasti. Penyakit satu ini kemungkinan bermula dari kerusakan atau cedera pada dinding arteri. Kerusakan lapisan dalam arteri ini bisa disebabkan oleh:
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Tingginya trigliserida atau sejenis lemak dalam darah
  • Merokok
  • Diabetes
  • Resistensi insulin
  • Kegemukan
  • Peradangan akibat radang sendi, lupus, psoriasis, atau penyakit radang usus.
Akibat dinding arteri yang rusak, sel darah dan zat lain dapat menumpuk di lokasi tersebut. Seiring berjalannya waktu, plak yang terbentuk dari lemak, kolesterol, dan produk limbah sel mengendap juga di bagian dalam arteri itu.

Lama-kelamaan plak akan menumpuk dan membuat arteri menyempit sehingga menghalangi aliran darah. Plak nantinya bisa pecah dan menyebabkan pembekuan darah. Karena inilah terjadi kondisi penyempitan pembuluh darah akibat plak yang disebut aterosklerosis..

Faktor Pemicu Penyempitan Pembuluh Darah

Penuaan adalah faktor utama yang meningkatkan risiko aterosklerosis. Beberapa hal lain yang memicu penyempitan pembuluh darah ini, yaitu:
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini
  • Pola makan yang tidak sehat
  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • Tingginya kadar CRP atau C-reactive protein dalam darah
  • Jarang berolahraga
  • Kegemukan
  • Apnea tidur (sleep apnea)
  • Merokok atau penggunaan tembakau dengan cara lain.

Komplikasi Penyempitan Pembuluh Darah

Penyempitan pembuluh darah dapat mengakibatkan sejumlah penyakit, tergantung lokasi arteri yang tersumbat. Komplikasi aterosklerosis yang bisa terjadi, seperti:

1. Penyakit Arteri Koroner
Aterosklerosis yang terjadi dekat jantung dapat menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung koroner. Kondisi ini dapat mengakibatkan nyeri dada, serangan jantung, dan gagal jantung.

2. Penyakit Arteri Karotis
Penyempitan pembuluh darah akibat plak di dekat otak akan memicu penyakit arteri karotis. Penyakit ini dapat menyebabkan serangan iskemik transien atau stroke.

3. Penyakit Arteri Perifer
Jika aterosklerosis di dekat lengan atau kaki, masalah aliran darah yang disebut penyakit arteri perifer mungkin akan terjadi. Kondisi ini membuat pengidapnya tidak peka terhadap suhu panas dan dingin.

4. Aneurisma
Aterosklerosis dapat menyebabkan aneurisma atau penonjolan pembuluh darah di mana saja dalam tubuh. Rasa nyeri dan denyut yang terasa di area aneurisma tergolong kondisi darurat medis yang memerlukan pertolongan segera. Apalagi kalau aneurisma pecah, dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.

5. Penyakit Ginjal Kronis
Ginjal membutuhkan aliran darah cukup untuk menyaring produk limba dan membuang kelebihan cairan. Namun, arteri di sekitar ginjal dapat dipengaruhi oleh aterosklerosis. Akibatnya, darah yang membawa oksigen tidak dapat sampai ke ginjal.

Gejala Penyempitan Pembuluh Darah

Aterosklerosis ringan umumnya tidak memiliki gejala. Gejala baru muncul saat penyumbatan benar-benar menghalangi aliran darah sehingga sejumlah organ dan jaringan tidak memperoleh pasokan darah cukup.

Gejala penyempitan pembuluh darah tergantung pada arteri mana yang terkena. Gejala yang muncul, berupa:
  • Bila aterosklerosis di arteri jantung: terasa nyeri dada atau angina, serangan jantung, stroke, dan pembekuan darah.
  • Bila aterosklerosis di arteri dekat otak: mati rasa, lemas di tangan dan kaki, sulit bicara, penglihatan kabur sementara di mata, dan otot-otot wajah kendur.
  • Bila aterosklerosis di arteri lengan dan kaki: nyeri tangan dan kaki terasa sakit saat jalan.
  • Bila aterosklerosis di arteri dekat ginjal: tekanan darah tinggi dan gagal ginjal.

Cara Mengobati Penyempitan Pembuluh Darah

Pengobatan aterosklerosis yang paling utama adalah dengan menerapkan pola hidup sehat. Akan tetapi, prosedur operasi atau obat-obatan mungkin diperlukan. Berikut penjelasannya.

1. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup menjadi sehat diperlukan bagi pengidap penyempitan pembuluh darah. Hal ini dapat bantu menjaga kesehatan arteri dan memperlambat aterosklerosis.

Pola hidup sehat yang dapat diterapkan yaitu rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, tidak merokok, konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, dan mengelola stres dengan baik.

2. Konsumsi Obat-obatan
Obat-obatan tertentu mungkin diresepkan oleh dokter bagi pengidap aterosklerosis. Sebagai contoh: obat statin untuk menurunkan kolesterol, aspirin untuk bantu mengencerkan darah, dan obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

3. Pembedahan
Prosedur pembedahan mungkin dilakukan untuk mengobati penyempitan pembuluh darah. Seperti angioplasti dan pemasangan stent untuk membuka arteri yang tersumbat dan endarterektomi untuk menghilangkan plak dari dinding arteri.

Dokter juga mungkin melakukan operasi cangkok pintas arteri koroner (CABG) untuk mengambil pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain untuk membuat jalur baru bagi darah di jantung.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Penyebab Penyempitan Pembuluh Darah (Aterosklerosis), Gejala, dan Pengobatannya"