Hagia Sophia

03 August 2024

Polusi Udara Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Paru

Polusi udara di Jakarta (Foto: Agung Pambudhy)

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya risiko kanker paru-paru.

Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) mengatakan hanya 8,7 persen penduduk kota di Indonesia yang menghirup udara dengan kualitas baik.

Adapun sumber polusi udara yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, lanjutnya, disebabkan oleh sejumlah faktor. Di antaranya seperti batu bara, emisi kendaraan bermotor, transportasi, industri, hingga pembakaran biomassa.

"Jadi rata-tata (kota) PM 2,5 nya di atas 15 miligram/m3. Jadi kota-kota besar banyak terjadi polusi udara, ini merupakan salah satu risiko kanker paru," katanya dalam webinar untuk memperingati Hari Kanker Paru Sedunia, Kamis (1/8/2024).

"Kalau kita lihat dari data, kita lihat sekitar 12-24 persen ya, jadi sekitar 15 persen tengah-tengahnya itu terjadi risiko kanker paru. Walau tidak sebesar risiko oleh karena rokok," lanjutnya lagi.

Mengacu pada laporan The International Agency for Research on Cancer (IARC), dr Erlang menyebut partikel PM yang ada pada polusi udara bersifat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker paru.

Ia menyebut sekitar 3,2 juta kematian di seluruh dunia berkaitan dengan polusi udara pada tahun 2010.

"Dan sekitar 223 ribu kasus akibat dari kanker paru," katanya lagi.

Tak hanya itu, dr Erlang juga membeberkan sebuah studi Indonesia yang dilakukan di RSUP Persahabatan pada September 2012 - November 2013. Hasilnya, sekitar 300 pasien kanker paru berhubungan dengan polusi udara.

"Jadi 4 persen dari seluruh kanker paru di rumah sakit persahabatan berkorelasi dengan polusi udara," imbuh dr Erlang.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh! Paparan Polusi Udara Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Paru"