Hagia Sophia

18 September 2024

Ini Saran Pakar Bila Bumil Ingin Bepergian dengan Pesawat Terbang

Stoking untuk mencegah DVT (Foto: Getty Images/ml-photo)

Ibu hamil boleh-boleh saja naik pesawat, terutama di trimester 2, selama memang tidak punya komplikasi. Namun untuk penerbangan jarak jauh, dokter mengingatkan beberapa risiko yang bisa dialami.

"Kita bilangnya DVT atau Deep Vein Trombosis. Itu suatu kondisi pembekuan darah ya di vena, terutama kalau pada ibu hamil itu di tungkai bawah," kata dr dr Andika Widyatama, spesialis obstetri dan ginekologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

"Risikonya lebih tinggi ketika perjalanan lebih dari 4 jam," jelasnya dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (16/9/2024).

Menurut dr Andika, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, seperti memilih tempat duduk aisle, atau dekat dengan lorong, supaya memungkinkan untuk mobilisasi dan peregangan tiap 30 menit. Selain itu, penggunaan stoking juga dapat membantu mengurangi risiko tersebut.

"Penggunaan stoking khusus ibu hamil, digunakan selama perjalanan. Pakai sepatu yang nyaman, yang datar," saran dr Andika.

Menurut dr Andika, bepergian naik pesawat tidak dianjurkan pada kehamilan trimester 1 karena kondisinya masih relatif rentan untuk mengalami keguguran. Di samping itu, di usia kandungan tersebut ibu hamil masih kerap merasakan ketidaknyamanan seperti mual-mual.

Sedangkan pada kehamilan trimester 3, perjalanan naik pesawat juga tidak dianjurkan karena mengantisipasi risiko persalinan dini.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ibu Hamil Disarankan Pakai Stoking saat Naik Pesawat, Dokter Jelaskan Fungsinya"