Hagia Sophia

25 October 2024

Kisah Pasien Dinyatakan Mati Otak dan Kembali Sadar di Meja Operasi

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/ake1150sb)

Seorang pasien pria dengan kondisi mati otak di Kentucky, Amerika Serikat tiba-tiba terbangun ketika organnya ingin diambil untuk donor. Hal tersebut mengejutkan dokter dan keluarga yang ada di tempat tersebut.

Pasien pria itu adalah Anthony Thomas TJ Hoover II (36), yang pada saat ini kasusnya sedang diselidiki oleh pejabat pemerintah negara bagian dan federal. Pejabat menekankan perlunya perlindungan untuk mencegah kejadian seperti itu terulang kembali.

Kejadian itu terjadi pada 2021. Kakak perempuan Hoover, Donna Rhorer menceritakan bahwa adiknya itu dibawa ke Baptist Health Hospital di Richmond karena mengalami overdosis. Ketika dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan Hoover mengalami mati otak dan tidak memiliki refleks apapun.

Karena kondisi tersebut, dokter akhirnya mencabut alat bantu hidup yang digunakan untuk menjaga kondisi Hoover.

Staf rumah sakit kemudian berbicara pada pihak keluarga, mengatakan Hoover ingin menyumbangkan organnya jika meninggal. Menghormati keinginan dari Hoover, pihak rumah sakit kemudian memeriksa organ mana yang layak untuk disumbangkan.

Pada suatu momen, Rhorer tiba-tiba melihat bahwa mata adiknya itu sedikit terbuka dan bergerak mengikuti gerakan orang di sekitar. Namun, staf medis menuturkan itu merupakan refleks yang biasa.

Setelahnya, Hoover dibawa ke dalam ruang operasi untuk diambil organnya. Namun, satu jam setelah masuk dalam ruang operasi, dokter tiba-tiba keluar dan mengatakan bahwa Hoover belum siap.

Dokter mengungkapkan Hoover terbangun di atas meja operasi ketika organnya ingin diambil.

Setelah kejadian tersebut, Rhorer hanya diminta oleh pihak rumah sakit untuk membawa pulang Hoover. Selama tiga tahun terakhir, Hoover dirawat oleh sang kakak namun dengan sederet masalah kesehatan seperti kesulitan mengingat, berjalan, dan mengingat.

Terungkapnya Kasus

Rhorer baru mengetahui rincian kejadian yang dialami oleh adiknya pada Januari 2024. Itu terjadi setelah salah satu mantan pekerja di organisasi pengumpul organ Kentucky Organ Donor Affiliates (KODA) menghubunginya dan mengungkapkan rincian kejadian yang sebenarnya.

Whistleblower atau pelapor pelanggaran itu juga yang mengirimkan surat pada komite kongres, agar kejadian ini diperiksa. Pelapor yang akhirnya diketahui bernama Nyckoletta Martin dalam suratnya mengatakan tubuh Hoover tiba-tiba bergerak dan bahkan menangis di atas meja operasi.

Berkaitan terungkapnya kejadian tersebut, pihak rumah sakit menekankan bahwa pihaknya selalu mengutamakan keselamatan pasien dalam setiap prosedurnya. Sedangkan pihak KODA dalam pernyataannya menyebut kasus Hoover belum 'terwakili secara akurat'.

Mereka mengklaim bahwa pihaknya tidak pernah mengambil organ dari pasien yang masih hidup dan tidak ada seorang pun di sana yang pernah ditekan untuk melakukannya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kronologi Pasien Dinyatakan Mati Otak Mendadak Sadar di Meja Operasi"