Ilustrasi kudis (Foto: Getty Images/airdone) |
Dokter di Inggris melaporkan peningkatan kasus kudis, dan mewanti-wanti masyarakat untuk tak mengabaikan ruam gatal yang disebabkan oleh infeksi kulit yang sangat menular.
Menurut data National Health Service UK (NHS), terdapat 3.689 kasus kudis yang terdiagnosis di berbagai rumah sakit di Inggris hingga April 2024. Angka tersebut naik sebesar 73 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 2.128 kasus.
Kudis disebabkan oleh tungau parasit yang membuat luang di bawah kulit dan bertelur, memicu rasa gatal hebat dan munculnya lepuh.
Penyakit ini mudah menyebar melalui kontak kulit ke kulit, atau dengan berbagi tempat tidur, pakaian, atau furnitur empuk. Terlebih, penyakit ini juga dengan cepat menular di tempat tinggal bersama, seperti panti jompo dan universitas. Gejala biasanya muncul sekitar satu bulan hingga enam minggu setelah infeksi.
Professor Kamila Hawthorne, ketua Royal College of GPs (RCGP), mengatakan meskipun kejadiannya masih jarang, jumlah diagnosis dokter umum terkait kudis naik di atas rata-rata lima tahun dan terus meningkat. Wilayah utara Inggris dilaporkan mengalami lonjakan kasus.
"Meskipun bukan kondisi serius, kudis bisa sangat gatal dan mengganggu," katanya dikutip BBC.
"Jika tidak diobati dengan tepat, kudis dapat menyebar dan meningkatkan risiko komplikasi pada pasien, seperti infeksi kulit sekunder atau memperburuk kondisi kulit yang sudah ada," lanjutnya.
Setiap orang yang terinfeksi perlu diobati pada saat yang sama dengan krim atau lotion dari resep dokter. Pasien juga disarankan untuk mencuci perlengkapan tidur dan pakaiannya pada suhu tinggi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Inggris Dihantui Wabah Kudis, Kasusnya Tembus Lebih dari 3 Ribu"