Hagia Sophia

06 October 2024

Waspadai...Pola Makan Seperti Ini Bisa Perpendek Umur

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Aamulya)

Diet tinggi protein dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan dan menunjang kesehatan. Namun, menurut para ahli menjalani pola diet seperti itu justru bisa menjadi 'bumerang' bagi seseorang.

Dr Suzanne J Ferree, yang memiliki sertifikasi ganda dalam bidang kedokteran keluarga dan pengobatan anti-penuaan dan regeneratif, mengatakan kepada HuffPost bahwa sangat penting untuk mendapatkan cukup protein seiring bertambahnya usia.

"Teori umum adalah kita perlu mengurangi makanan kaya protein seiring bertambahnya usia, tetapi penelitian sebenarnya hanya mendukung hal ini pada orang yang lebih muda, tidak pada mereka yang berusia di atas 50 tahun," kata Ferree.

Penelitian ilmiah yang mendukung hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang lebih tua membutuhkan lebih banyak protein daripada orang dewasa yang lebih muda. Hal ini karena tubuh secara alami kehilangan otot seiring bertambahnya usia.

Namun masalahnya, kata Ferree, banyak orang mengonsumsi lebih banyak protein daripada yang mereka butuhkan. Terlebih, tak sedikit orang Amerika mengonsumsi terlalu banyak jenis protein tertentu yang tidak begitu menyehatkan.

Secara umum, ada dua jenis protein, yaitu protein hewani dan protein nabati. Penelitian telah menunjukkan bahwa protein nabati lebih sehat daripada protein hewani. Sayangnya, orang Amerika lebih banyak mengonsumsi protein nabati daripada protein hewani.

"Kesalahan umum adalah penekanan berlebihan pada konsumsi makanan berprotein tinggi, khususnya yang kaya akan protein hewani, dengan keyakinan bahwa hal itu penting untuk umur panjang dan pemeliharaan otot," kata Dr Monisha Bhanote, seorang dokter bersertifikat lima kali lipat dan pakar umur panjang.

"Banyak orang berasumsi bahwa semakin banyak protein yang mereka konsumsi, semakin sehat mereka, yang mengarah pada konsumsi berlebihan produk hewani seperti daging, susu, dan telur."

Kebanyakan orang Amerika mengonsumsi sekitar 100 gram protein sehari, dua kali lipat dari jumlah yang direkomendasikan.

Menurut laporan Dietary Guidelines for Americans, 75 persen orang Amerika memenuhi atau melampaui rekomendasi untuk daging, unggas, dan telur. Bhanote mengatakan bahwa jumlah inilah yang dapat memperpendek usia seseorang.

"Konsumsi protein hewani yang berlebihan justru dapat mempercepat penuaan dan merusak kesehatan sel, bertentangan dengan kepercayaan umum," katanya.

Bhanote menjelaskan alasan terbesar untuk hal ini adalah dua senyawa berbahaya: produk akhir glikasi lanjutan atau advanced glycation end products (AGEs) dan trimetilamina N-oksida atau trimethylamine N-oxide (TMAO).

"AGE adalah senyawa berbahaya yang terbentuk saat protein atau lemak bercampur dengan gula dalam aliran darah," kata Bhanote.

Ia menjelaskan bahwa makanan berbasis hewani terutama jika dipanggang, digoreng, atau dikukus mengandung AGE dalam jumlah tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa senyawa ini dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh.

Seiring waktu, dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, yang merupakan pendorong utama penuaan sel.

"AGE merusak protein, DNA, dan struktur sel vital lainnya, mempercepat proses penuaan, dan berkontribusi terhadap penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan Alzheimer," kata Bhanote.

Bagaimana dengan TMAO? Bhanote menjelaskan bahwa kadar TMAO yang tinggi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke, yang semuanya jelas tidak baik untuk umur panjang.

"TMAO meningkatkan penumpukan kolesterol di arteri dan mengganggu kemampuan tubuh untuk membuangnya, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan lebih lanjut pada sistem kardiovaskular. Hal ini tidak hanya membahayakan kesehatan jantung tetapi juga memengaruhi fungsi seluler dan umur panjang secara keseluruhan," kata Bhanote.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sering Dikira Sehat, Pola Makan Ini Ternyata Malah Bisa Memperpendek Umur"