Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/SB Arts Media) |
Studi terbaru menemukan bahwa kebiasaan memberikan anak makanan atau minuman manis sejak dini, bahkan sejak dalam rahim, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi di masa depan. Peneliti mengungkapkan membatasi paparan gula di 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat mengurangi risiko diabetes 35 persen dan hipertensi sebanyak 20 persen.
Hal tersebut juga bisa 'menunda' timbulnya penyakit masing-masing selama 4 tahun dan 3 tahun.
"Pembatasan asupan gula di dalam rahim saja sudah bersifat protektif, tetapi pengurangan risiko paling besar terjadi saat pembatasan berlangsung lebih dari usia 6 bulan," ucap peneliti dalam jurnal Science dikutip dari NY Post, Sabtu (2/11/2024).
Penulis studi menggunakan data kebijakan sugar rationing (penjatahan gula) yang dilakukan pasca Perang Dunia II di Inggris sampai akhirnya berakhir pada tahun 1953. Peneliti ingin melihat dampak kesehatan yang dialami oleh orang dewasa yang lahir sebelum dan sesudah kebijakan tersebut akhiri.
Studi melibatkan 60.183 peserta yang lahir antara Oktober 1951 dan Maret 1956, mereka disurvei ketika usia mereka sudah 50-60an tahun. Dalam penelitian ini, mereka yang lahir antara 1951-1954 dianggap mengalami sugar rationing dan 1954-1956 dianggap sudah bebas mengonsumsi gula.
Hampir 4 ribu peserta selama periode penelitian mengidap diabetes dan hampir 20 ribu responden mengidap hipertensi. Peneliti mengatakan seiring bertambahnya usia, risiko penyakit pada seluruh responden bertambah. Namun risikonya bertambah semakin cepat dengan tidak adanya pembatasan gula.
"Risiko penyakit mulai berbeda ketika peserta berusia pertengahan 50-an dan perbedaan terbesar diamati setelah usia 60 tahun," kata peneliti.
Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat merusak sel, menyebabkan peradangan kronis, yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, dan kanker. Tidak hanya itu, konsumsi makanan dan minuman manis yang sering juga dikaitkan dengan risiko obesitas.
The Dietary Guidelines for Americans menyarankan untuk tidak memberi anak usia di bawah 2 tahun makanan dan minuman dengan gula tambahan. Paparan gula di awal kehidupan dinilai dapat memengaruhi kesehatan dan kebiasaan mengonsumsi gula tambahan seumur hidup.
"Masa bayi dan balita khususnya adalah periode kritis untuk mengembangkan selera terhadap makanan manis (atau bahkan kecanduan) yang dapat meningkatkan konsumsi gula sepanjang hidup," tandas mereka.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ortu Perlu Waspada, Konsumsi Makanan-Minuman Ini Bisa Picu 2 Penyakit Kronis pada Anak"