Hagia Sophia

31 October 2025

Pakar: Warna dan Bentuk Feses Bisa Jadi Indikator Adanya Masalah Kesehatan

Ilustrasi. (Foto: thinkstock)

Ahli mengungkapkan perubahan warna dan bentuk feses bisa menjadi indikator masalah kesehatan pada tubuh. Buang air besar yang sehat biasanya berwarna cokelat, berbentuk silinder, dan mudah dikeluarkan.

Kondisi feses dapat bervariasi dan perubahan ringan biasanya tidak berbahaya. Namun, perubahan warna tertentu bisa menandakan kondisi yang mengancam jiwa.

Misalnya, feses nampak kemerahan, yang biasanya terjadi ketika kotoran mengandung darah. Jika berwarna merah tua atau gelap, kemungkinan perdarahan terjadi di bagian atas saluran pencernaan, seperti lambung atau kerongkongan.

Sedangkan, bila warnanya merah terang, ini bisa menjadi tanda masalah di usus besar atau rektum. Penyebab perdarahan bisa bermacam-macam, mulai dari wasir (hemoroid), fisura anus, kolitis ulseratif, divertikulosis, hingga kanker usus besar.

Jika perdarahan berlanjut, segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapat perawatan yang efektif.

Perubahan warna feses juga dapat dipicu oleh makanan yang dikonsumsi. Misalnya konsumsi bit, cranberry, atau sup tomat dapat membuat feses kemerahan. Feses hijau dapat disebabkan oleh konsumsi bayam dan kale, sedangkan feses kuning bisa disebabkan oleh konsumsi ubi jalar, wortel, atau kunyit.

"Namun, jika feses hijau dan encer (diare) disertai rasa tidak enak badan, hal ini bisa menandakan infeksi saluran cerna seperti salmonella, giardia, atau norovirus," ucap ahli gizi Carla Oates, dikutip dari The Sun, Senin (27/10/2025).

Feses berwarna kuning juga dapat menandakan lemak tidak terserap dengan baik. Ini umum terjadi pada orang dengan kondisi celiac.

"Feses kuning juga bisa menjadi tanda penyakit Crohn, kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan yang cukup umum namun tidak nyaman," ucap ahli pencernaan Dr Nigma Talib.

Perubahan Bentuk Feses

Perubahan bentuk feses juga bisa menandakan ada yang tidak beres dengan sistem pencernaan. Misalnya feses yang terlalu keras seperti kerikil atau sulit keluar bisa menandakan tubuh kekurangan serat.

Sedangkan feses encer atau diare bisa menandakan tubuh terlalu banyak mengonsumsi fruktosa.

Setiap orang memiliki pola buang air besar yang berbeda-beda. Rentang normal bisa antara tiga hari sekali sampai tiga kali seminggu.

Berkaitan dengan kanker usus besar, terdapat beberapa tanda yang perlu diwaspadai. Gejalanya meliputi:
  • Perubahan tiba-tiba pada kebiasaan buang air besar, seperti diare atau sembelit yang lebih sering.
  • Pendarahan rektum atau adanya darah pada feses.
  • Ketidaknyamanan yang terus-menerus di area perut, seperti kram, gas, atau nyeri.
  • Perasaan bahwa usus tidak sepenuhnya kosong setelah buang air besar.
  • Kelemahan atau mudah lelah.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Perubahan pada Feses yang Bisa Jadi Gejala Kanker Usus Besar"