Hagia Sophia

06 June 2024

Akibat Sindrom Langka, Usus Wanita Ini Memproduksi Senyawa Mirip Bir

Foto ilustrasi: iStock

Seorang wanita berusia 50 tahun terus menerus dirawat di unit gawat darurat karena mengalami gejala mabuk berat padahal tak minum alkohol setetespun. Rupanya kondisi yang dia alami disebabkan sindrom langka.

Dikutip dari Live Science, wanita itu mengidap sindrom auto-brewery, yang membuat mikroba di ususnya memproduksi senyawa yang mirip dengan minuman keras sehingga membuat dia mabuk.

Dokter yang menanganinya sempat bingung sebab wanita itu sudah tujuh kali bolak balik masuk rumah sakit menunjukkan tanda-tanda mabuk, seringnya terjadi di pagi hari. Setiap kunjungan ke UGD, dokter mendiagnosisnya keracunan alkohol. Padahal keluarganya sudah mengatakan dia tidak minum alkohol karena alasan agama.

Setelah mencari tahu lebih lanjut, tim medis menemukan bahwa wanita itu sempat berobat untuk masalah infeksi saluran kemih (ISK) dan diresepkan antibiotik dosis tinggi selama lima tahun. Dokter yang menangani wanita tersebut menduga bahwa, selain menyembuhkan ISK yang dideritanya, antibiotik dosis tinggi ini juga memusnahkan bakteri bermanfaat di ususnya.

"Hal ini kemungkinan membuka jalan bagi berbagai jamur di usus untuk mengambil alih. Beberapa jamur ini dapat memfermentasi karbohidrat, sehingga pada dasarnya menghasilkan alkohol sendiri," tulis tim medis terkait kasus tersebut yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal.

Sindrom auto-brewery ini muncul ketika jamur Saccharomyces cerevisiae dan Candida albicans tumbuh dalam konsentrasi yang cukup tinggi dan mengakses cukup karbohidrat melalui makanan seseorang sehingga membuat jamur tersebut menjadi mabuk. Beberapa bakteri juga dikaitkan dengan sindrom ini.

Orang dengan gula darah tinggi dan kemampuan buruk dalam memecah alkohol dianggap lebih rentan terhadap gangguan ini, dan karakteristik ini sebagian disebabkan oleh faktor genetik.

Sulit untuk mendapatkan diagnosis sindrom ini sangat jarang terjadi. Kurang dari 100 kasus telah dilaporkan sejak ditemukan pada akhir tahun 1940an.

Dalam kasus wanita tersebut, sebelum didiagnosis dengan sindrom 'auto-brewery', dia diperiksa beberapa kali oleh psikiater di UGD untuk mengetahui tanda-tanda gangguan penggunaan alkohol. Namun, tidak satu pun dari penilaian ini yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan.

Pada kunjungan UGD ketujuh, seorang dokter menyarankan bahwa sindrom langka itu mungkin terjadi dan memberinya pengobatan antijamur. Setelah dirujuk ke klinik gastroenterologi, dia juga menjalani diet rendah karbohidrat untuk menghilangkan jamur gula yang berfermentasi.

Setelah gejalanya hilang selama beberapa bulan, pasien meningkatkan asupan karbohidratnya, dan gejala mabuk kembali muncul. Sekali lagi, obat antijamur dan diet rendah karbohidrat dapat menghilangkan gejalanya.

Setelah pasien menjalani pengobatan selama berbulan-bulan tanpa kambuh lagi, para dokter menguji apakah konsumsi karbohidratnya akan meningkatkan kadar alkohol dalam darahnya. Karena ternyata tidak, mereka menyarankan pasien untuk perlahan-lahan meningkatkan asupan karbohidratnya, sambil diawasi oleh tim klinisnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Wanita Ini Kena Sindrom Super Langka, Ususnya Bisa Produksi 'Bir'"