Hagia Sophia

31 July 2024

Akibat Rutin Donor Sperma, Pria Ini Punya 1.000 Anak

Ilustrasi kaki bayi. (Foto: iStock)

Pria bernama Jonathan Meijer (43) di Belanda membuat heboh karena menjadi seorang ayah dari 1.000 anak di seluruh dunia. Hal ini terjadi setelah Meijer diketahui sering mendonorkan spermanya.

Pada tahun 2017, Meijer bahkan dilarang menyumbangkan sperma lagi oleh Dutch Society of Obstetrics and Gynaecology. Untuk di Belanda saja, anaknya sudah mencapai 102 orang.

Pada tahun lalu, pengadilan di Belanda memperluas larangan tersebut secara global setelah lembaga amal Donorkind Foundation, yang membantu anak-anak dari donor sperma menelusuri asal-usul mereka, berpendapat bahwa aksi yang dilakukan Meijer dapat meningkatkan risiko inses.

Meijer akhirnya diberi larangan dan membuatnya berisiko didenda sebanyak 85 ribu Euro (Rp 1,5 miliar).

Kisah hidup Meijer yang menjadi kontroversi ini diangkat dalam sebuah serial dokumenter di salah satu layanan streaming. Banyak wanita dalam serial tersebut menuding bahwa Meijer memiliki kepribadian narsis dan meremehkan jumlah anak yang telah ia miliki.

Pria Belanda itu mengaku bahwa satu-satunya alasan ia melakukan hal tersebut adalah ingin melakukan sesuatu yang berarti dalam hidupnya.

"Ini merupakan berkah jika Anda mengalaminya sekali dalam hidup, tapi saya mengalaminya dalam banyak hari, bahkan hingga saat ini, karena orang-orang memberitahu saya tentang apa yang terjadi dengan anak-anak mereka," kata Meijer dikutip dari Mirror, Senin (29/7/2024).

Meijer mengaku senang dan telah bertemu dengan sebagian anaknya. Ia menyebut anak-anaknya nampak bahagia dan bahkan banyak dari mereka masih terus bertemu dan pergi liburan.

Dirinya kini berencana untuk memiliki keluarganya sendiri. Meijer mengatakan dirinya tidak menyesal dengan jumlah anak biologis yang ia miliki saat ini.

"Saya tidak suka menggunakan kata 'kecanduan', tetapi ini terasa sangat memuaskan. Ini benar-benar luar biasa," katanya.

Anak hasil donor sperma tersebut kini ada di hampir di seluruh dunia, mulai dari Eropa hingga Australia. Banjir kritik dihadapi oleh Meijer karena apa yang dilakukannya membuat risiko hubungan sedarah atau inses menjadi lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan potensi cacat lahir.

Meijer pertama kali memberikan sumbangan sperma ketika usianya 26 tahun. Donor bisa menerima setidaknya 30 Euro (Rp 530 ribu) setiap menyumbangkan sperma. Uang yang diterima juga bisa lebih banyak lagi.

Donor juga di Belanda juga bisa menyumbangkan spermanya secara pribadi melalui website khusus. Website tersebut memungkinkan keluarga mencari donor perorangan dan menerima hingga 10 pesan sehari dari individu atau pasangan yang menginginkan kehamilan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Pria Belanda Punya 1.000 Anak karena Rutin Donor Sperma"