Hagia Sophia

31 July 2024

Mungkinkah Yamal Jadi the Next Messi?

Lamine Yamal. Foto: REUTERS/ALBERT GEA

Di usia yang masih belia, Lamine Yamal sudah berhasil unjuk gigi. Apakah di Barcelona ia kelak bisa menjadi 'the Next Lionel Messi' yang sejati?

Sulit dipungkiri bahwa Barcelona adalah tempat Messi menjelma menjadi pesepakbola seperti sosoknya saat ini. Di sana ia bertransformasi dari pesepakbola berbakat masuk jajaran pemain paling hebat sejagat.

Sedemikian besar sosok Messi di Barca membuat klub Catalan itu pun sudah pernah punya sejumlah pemain yang digadang-gadang sebagai penerusnya; the Next Messi.

Sebut saja Bojan Krkic, lalu Gerard Deulofeu, sampai ke Ansu Fati. Mereka pada satu momen pernah menyandang julukan 'Messi baru' di Barcelona. Tapi apa yang sudah dilakukan Lionel Messi di Barca sungguh sulit disaingi.

Dan kini muncullah Lamine Yamal. Seperti halnya Messi, Yamal adalah produk dari akademi La Masia-nya Barcelona. Dan seperti pemain-pemain yang pernah jadi 'the Next Messi', Yamal sudah memperlihatkan segudang talenta di usia belia.

Lamine Yamal baru saja berulang tahun ke-17 pada 13 Juli. Satu hari sebelum membantu Spanyol menjuarai Euro 2024, yang juga menjadi arena tempatnya 'memperkenalkan diri' sebagai pemain kaya potensi.

Kesempatan tampil di Euro 2024 pada usia sedemikian belia didapat Yamal usai gebrakan luar biasa pada musim penuh pertamanya di Barca. Jika dibandingkan, paling tidak dalam hal angka, gebrakan itu bahkan lebih oke ketimbang Messi.

Dalam catatan PlanetSports, semasa berusia 17 tahun di Barca dulu Messi baru 9 kali bermain dengan torehan 1 gol di klub itu. Yamal, di sisi lain, telah main 50 kali dan bikin 7 gol buat Barca musim lalu.

Di musim kedua Messi, yang bisa diibaratkan dengan apa yang kini dilakoni Yamal menjelang 2024/2025, ada torehan 8 gol dari 25 laga yang dibuatnya. Di atas kertas, Yamal punya kans besar melampauinya.

Aksi Lionel Messi di awal-awal kariernya bersama Barcelona. Foto: Getty Images

Namun, satu hal yang harus jadi catatan utama adalah fakta betapa Lionel Messi, yang saat itu disokong penuh skuad Barcelona dan pemain top di sekelilingnya, menjadi "monster" mulai musim keempatnya bersama Blaugrana.

Pada musim 2008/2009, di klub Catalan itu Lionel Messi bikin 38 gol dari 51 laga. Dua kali lipat lebih banyak dari produktivitasnya per musim sebelumnya di Barca.

Bahkan selama 13 musim berikutnya di Barca, Messi mencetak rata-rata 31 gol per musim! Di antaranya ada 50 gol lebih yang ia cetak pada enam musim berbeda.

Jika dirata-rata, dalam hitungan gol saja, Lamine Yamal butuh untuk mencetak rata-rata 43 gol di setiap musimnya selama 13 musim ke depan di Barcelona untuk bisa mengejar rekor 672 gol Messi di sana.

Bukan perkara mudah -- bahkan sangatlah susah.

Tapi paling tidak, Lamine Yamal kini sudah unjuk gigi pamer potensi. Sembari menanti apakah seiring waktu nanti Yamal memang mampu menjadi 'the Next Messi' yang sejati, suporter tetap bisa menikmati dirinya mempertontonkan beragam aksi.


























Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Yamal Sudah Unjuk Gigi, Bisa Jadi 'the Next Messi' yang Sejati?"