Hagia Sophia

03 July 2024

Atasi Krisis Populasi, Korsel Bentuk Kementrian Baru Khusus Demografi

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (Foto: AFP/JUNG YEON-JE)

Pemerintah Korea Selatan mengerahkan segala cara untuk bisa mengatasi krisis populasi yang melanda negaranya. Salah satunya dengan membentuk kementerian baru yang berfokus pada strategi dan perencanaan demografi, termasuk angka kelahiran rendah dan populasi yang cepat menua.

Dikutip dari Korea Times, rencana pembentukan kementerian baru ini diumumkan setelah pertemuan tingkat tinggi dengan partai yang berkuasa. Pemerintah Korea Selatan juga akan merevisi undang-undang organisasi pemerintah yang akan diusulkan pada Juli untuk peluncuran kementerian tersebut.

Kementerian yang bernama 'Kementerian Strategi Kependudukan' ini nantinya bertugas mengembangkan strategi dan perencanaan terkait rendahnya tingkat kelahiran, penuaan populasi, tenaga kerja, serta imigrasi.'

Kementerian ini juga akan bertanggung jawab menyusun kebijakan kependudukan dan strategi jangka menengah hingga panjang, serta mengambil alih tugas yang saat ini diemban oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan.

Selain itu, Kementerian Strategi Kependudukan juga bertugas mengalokasikan anggaran untuk memerangi angka kelahiran rendah di berbagai kementerian terkait.

Kepala kementerian baru ini nantinya akan merangkap jabatan sebagai wakil perdana menteri untuk urusan sosial, yang merupakan salah satu dari dua jabatan wakil perdana menteri yang saat ini dipegang oleh menteri pendidikan.

Setelah diresmikan, Kementerian Strategi Kependudukan ini akan melakukan kampanye dan promosi publik untuk mengatasi tantangan demografi, serta melakukan penelitian dan analisis terhadap data demografi.

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang saat ini tengah 'diamuk' krisis populasi. Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan negaranya kini berada dalam darurat demografi nasional akibat menurunnya populasi.

"Hari ini saya secara resmi mengumumkan darurat demografi nasional. Kami akan mengaktifkan sistem respons komprehensif antar pemerintah hingga masalah angka kelahiran rendah dapat diatasi," ujar Presiden Yoon, dikutip dari Yonhap News, Selasa (2/7/2024).

Sebagai informasi, tingkat kesuburan total Korea Selatan atau jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang hidupnya mencapai titik terendah 0,72 pada 2023. Angka ini jauh di bawah standar 2,1 yang diperlukan suatu negara untuk mempertahankan populasinya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Korsel Bakal Bentuk Kementerian Baru untuk Atasi Krisis Populasi, Ini Cakupan Kerjanya"