Hagia Sophia

15 August 2024

Akibat Krisis Populasi di Jepang, Popok Dewasa Lebih Laku Dibandingkan Popok Bayi

Popok anak tak laku di Jepang. (Foto: Li Zhihua/China News Service/VCG via Getty Images)

Sebuah perusahaan pembuat popok di Jepang akan memproduksi popok secara eksklusif untuk orang lanjut usia di tengah penurunan tajam permintaan popok bayi, yang merupakan sebuah pengingat buruk akan penurunan populasi di Negeri Sakura itu.

Seiring bertambahnya usia penduduk Jepang, beberapa perusahaan mencurahkan lebih banyak sumber daya ke pasar baru yang sedang berkembang. Dikatakan bahwa pendapatan dari penjualan popok dewasa sudah dua kali lipat pendapatan yang diperuntukkan bagi bayi.

Diberitakan The Japan Times, dengan angka kelahiran yang turun ke rekor terendah pada tahun lalu, populasi Jepang kemungkinan akan menurun sekitar 30 persen menjadi 87 juta pada tahun 2070, dengan empat orang dari setiap 10 orang berusia 65 tahun atau lebih.

Menurut firma riset swasta Intage, pasar perawatan inkontinensia urine atau popok dewasa tumbuh dari ¥78,3 miliar pada tahun 2019 menjadi ¥98 miliar pada tahun 2023, dan diperkirakan akan melampaui ¥100 miliar pada akhir tahun 2024.

Pada bulan April, raksasa kosmetik Kao memperbarui lini popok dewasa Relief, memperkenalkan produk model celana baru yang mudah dipakai yang dirancang untuk mencegah selip dan memberikan cengkeraman yang lebih baik.

Unicharm, pemimpin pasar dalam perawatan inkontinensia di Jepang, secara aktif memperluas jajaran produknya. Banyak orang mulai mengalami kebocoran urine pada usia 50-an, dan juru bicara perusahaan menunjukkan bahwa kasus inkontinensia ringan sedang meningkat.

Pada tahun 2011, Unicharm mengatakan penjualan popok dewasa telah melampaui penjualan popok bayi.

Terkait penurunan populasi, peningkatan pengeluaran untuk program terkait anak dan subsidi yang menyasar pasangan muda atau orang tua tampaknya tidak meningkatkan angka kelahiran. Para ahli mengatakan alasannya rumit, mulai dari rendahnya angka pernikahan dan semakin banyaknya perempuan yang memasuki dunia kerja, hingga meningkatnya biaya membesarkan anak.

"Jepang berada di ambang apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat," kata Perdana Menteri Fumio Kishida tahun lalu.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ngerinya Krisis Populasi Jepang, Popok Dewasa Lebih Laku daripada Popok Bayi"