Foto: Getty Images/iStockphoto/Rostislav_Sedlacek |
Sarapan sering disebut waktu makan paling penting dalam sehari. Pasalnya, sarapan memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh untuk mulai beraktivitas.
Kendati demikian, sebagian orang beranggapan 'skip' sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Apakah benar demikian?
Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrients pada 2022, melewatkan sarapan dapat menyebabkan resistensi insulin dan kenaikan berat badan. Orang yang sering melewatkan sarapan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas, hipertensi, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya.
Sebaliknya, orang yang sarapan secara teratur justru lebih memiliki peluang menurunkan berat badannya. Pakar nutrisi Melissa Mitri, MS, RD mengatakan orang yang rajin sarapan cenderung memiliki pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.
"Ketika klien saya memprioritaskan sarapan, itu membantu mereka dalam mengurangi asupan kalori di waktu berikutnya," ujarnya dikutip dari Eating Well, Selasa (13/8/2024).
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidak Sarapan?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, melewatkan sarapan bisa menimbulkan banyak efek buruk bagi tubuh, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun sejumlah hal yang dapat terjadi pada tubuh jika sering 'skip' sarapan, di antaranya:
- Tubuh kekurangan energi
- Keseimbangan hormon terganggu
- Moody atau perubahan suasana hati yang tak menentu
- Mudah cemas
- Nafsu makan meningkat saat makan siang atau makan malam, sehingga meningkatkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh
- Risiko penyakit jantung meningkat
- Metabolisme tubuh menurun
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "'Skip' Sarapan Bisa Bikin BB Cepat Turun? Nggak Juga, Ini Faktanya"