Hagia Sophia

13 June 2025

Apakah Varian COVID-19 'Nimbus' Lebih Ganas?

COVID-19 varian Nimbus (Foto: Getty Images/nzphotonz)

COVID-19 varian 'Nimbus' masuk daftar Variants Under Monitoring (VUMs) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemunculan varian ini telah menyebabkan peningkatan infeksi di beberapa wilayah di dunia.

Pertama kali diidentifikasi pada akhir Januari, varian tersebut memiliki nama resmi NB.1.8.1 tetapi dikenal secara informal sebagai 'Nimbus'. Merupakan turunan dari keluarga Omicron dari subgaris keturunan COVID, dan telah semakin umum sepanjang musim semi di Eropa, Amerika, dan Pasifik Barat.

"NB.1.8.1 telah ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) SARS-CoV-2 dengan proporsi yang meningkat secara global, sementara LP.8.1 mulai menurun," kata WHO dalam pernyataan mereka untuk varian tersebut.

Apakah Varian COVID-19 'Nimbus' Lebih Ganas?

Varian COVID-19 'Nimbus' memiliki mutasi yang dapat meningkatkan daya tularnya dan memungkinkannya lolos dari antibodi tertentu. Meskipun demikian, "mempertimbangkan bukti yang tersedia, risiko kesehatan masyarakat tambahan yang ditimbulkan oleh NB.1.8.1 dievaluasi rendah pada tingkat global," tulis WHO.

Modifikasi protein lonjakan Nimbus dapat meningkatkan kapasitas penularannya dan sebagian mengurangi kemanjuran penetralan antibodi tertentu yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya, yang keduanya akan berkontribusi pada penyebarannya.

Lebih lanjut, organisasi kesehatan dunia itu mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain yang saat ini beredar. Peningkatan rawat inap atau kematian terkait kemunculannya juga tidak diamati.

Gejala Varian COVID-19 'Nimbus'

COVID-19 Varian Nimbus memiliki gejala khas pada keluhan di bagian leher. Dokter mengibaratkan gejalanya seperti nyeri setelah terkena pecahan kaca. Ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan menusuk saat menelan, sering kali berada di bagian belakang tenggorokan.

Menurut Naveed Asif, dokter umum di The London General Practice, gejala lain yang terkait dengan COVID-19 varian 'Nimbus' tersebut termasuk kemerahan di bagian belakang mulut dan pembengkakan kelenjar leher, serta gejala COVID-19 umum seperti demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat.

Sementara dr Zhong Nanshan, ahli epidemiologi terkemuka di China mengatakan kepada media pemerintah negara itu kerap melaporkan kasus nyeri tenggorokan seperti terkena pecahan kaca pada pasien yang membutuhkan perawatan pasca infeksi COVID-19.

Banyak warga China juga memposting secara daring di platform media sosial Weibo, mengatakan gejalanya terasa menyakitkan dan membuat merasa benar-benar kehabisan tenaga.

Selain itu gejala COVID-19 varian Nimbus juga disertai keluhan:
  • Demam
  • Batuk baru yang terus-menerus
  • Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau perasa
  • Sesak napas
  • Mual


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Separah Apa COVID-19 Varian Nimbus? Ini Pengakuan Warganet yang Terinfeksi"