![]() |
Corona di Thailand. (Foto: Getty Images) |
Departemen Pengendalian Penyakit (DDC) Thailand melaporkan 14.716 kasus baru COVID-19 dan sembilan kematian pada Senin (9/6/2025). Total kasus infeksi sejak 1 Januari 2025 kini menjadi 420.937 kasus dan 112 kematian.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi terdiri dari Bangkok, Chonburi, Nonthaburi, Nakhon Ratchasima, dan Saraburi.
Direktur Jenderal DDC, Dr Panumas Yanawetsakul mengatakan pada Selasa (10/6), infeksi pernapasan, termasuk COVID-19 dan influenza, cenderung melonjak selama musim hujan.
"Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan menyebar dengan mudah melalui droplet dari batuk atau bersin, kontak dengan permukaan yang terkontaminasi, atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi," jelasnya yang dikutip dari Nation Thailand.
Sebagai pencegahan penularan, Dr Panumas mengimbau masyarakat, terutama kelompok berisiko tinggi seperti anak-anak, lansia, orang dengan penyakit kronis, dan ibu hamil di atas usia kehamilan 12 minggu untuk memantau kesehatan mereka.
"Jika Anda mengalami gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, atau pilek harus menggunakan masker, mengisolasi diri, dan segera mencari pertolongan medis," tambahnya.
Dr Panumas juga memperingatkan, orang yang berisiko tinggi lebih mungkin mengalami komplikasi parah atau meninggal jika terinfeksi COVID-19.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "COVID Thailand Tembus 420 Ribu Kasus di 2025, Meninggal 112"