![]() |
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/subjob) |
Varian COVID-19 baru 'Nimbus' tengah diawasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena kemunculannya telah menyebabkan peningkatan infeksi di beberapa wilayah di dunia. Sejauh ini ada sekitar 22 negara yang melaporkan varian COVID-19 'Nimbus' di antaranya Singapura dan Thailand.
Berbeda dari negara tetangga, Indonesia sejauh ini belum melaporkan adanya kasus COVID-19 varian Nimbus atau NB.1.8.1 itu. Kementerian Kesehatan RI mengatakan pihaknya baru bisa memastikan setelah dilakukan pengecekan dengan tes whole genome sequencing.
"Sampai Minggu ke-23, Subvarian yang masih bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18, secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom, Selasa (10/6/2025).
Varian 'Nimbus' masih merupakan turunan dari sub-varian Omicron, varian COVID-19 yang dikenal dengan gejala relatif ringan. Secara umum, gejala masih sama antara lain fatigue atau kelelahan, batuk ringan, demam, nyeri otot, dan hidung tersumbat.
Varian COVID-19 'Nimbus' memiliki mutasi yang dapat meningkatkan daya tularnya dan memungkinkannya lolos dari antibodi tertentu. Meskipun demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan dengan varian lain yang saat ini beredar.
Berikut adalah beberapa negara yang sudah mendeteksi varian Nimbus:
- Singapura: 366 kasus
- Thailand: 176 kasus
- Amerika Serikat: 148 kasus
- Australia: 188 kasus
- Kanada: 108 kasus
- Selandia Baru: 92 kasus
- Hong Kong: 77 kasus
- Taiwan: 48 kasus
- Korea Selatan: 47 kasus
- Inggris: 29 kasus
- Prancis: 29 kasus
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Varian COVID-19 Nimbus 'Ngegas' di 22 Negara, Sudah Ada di Indonesia?"