Hagia Sophia

24 July 2025

Iran Dilanda Panas Ekstrem, Suhu Capai 50 Derajat Celcius

Teheran, ibu kota Iran. (Foto: Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS Purchase Licensing Rights)

Pihak berwenang Iran mengimbau masyarakat untuk membatasi konsumsi air karena negara tersebut tengah bergulat dengan krisis air parah selam gelombang panas berlangsung.

Badan meteorologi setempat menyatakan Iran sedang 'diamuk' minggu terpanas tahun ini, dengan suhu melampaui 50 derajat celsius (122 Fahrenheit) di beberapa wilayah.

Juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani mengumumkan dalam sebuah unggahan di X pada Minggu bahwa Provinsi Teheran akan merayakan hari libur umum yakni hari Rabu karena gelombang panas.

"Mengingat panas ekstrem yang terus berlanjut dan pentingnya menghemat air dan listrik, hari Rabu, telah dinyatakan sebagai hari libur di Provinsi Teheran," tulisnya, dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/7/2025).

Suhu di Teheran mencapai 40 derajat celcius pada hari Minggu dan diperkirakan akan naik menjadi 41 derajat celcius pada Senin, menurut laporan meteorologi.

Kelangkaan air merupakan masalah utama di Iran, terutama di provinsi-provinsi kering bagian selatan negara itu. Kelangkaan ini disebabkan oleh salah urus dan eksploitasi sumber daya bawah tanah yang berlebihan, serta dampak perubahan iklim yang semakin besar.

Ketua dewan kota Teheran, Mehdi Chamran, mengimbau masyarakat untuk menghemat air guna menghindari penurunan pasokan, menurut kantor berita ISNA.

Pihak berwenang di seluruh Iran telah mengeluarkan imbauan serupa dalam beberapa hari terakhir, meminta penduduk di beberapa provinsi untuk membatasi penggunaan air.

Perusahaan pengelola air provinsi Teheran menyerukan agar penggunaan air dikurangi setidaknya 20 persen untuk membantu mengatasi kekurangan air.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan tersebut menyatakan waduk-waduk yang memasok air ke Teheran saat ini berada pada level terendah dalam satu abad, menyusul penurunan curah hujan yang terus-menerus selama bertahun-tahun.

Surat kabar konservatif Javan melaporkan pada Sabtu bahwa pihak berwenang mengurangi pasokan air di beberapa wilayah ibu kota dalam upaya meredakan krisis, yang mengakibatkan pemadaman air berlangsung antara 12 dan 18 jam di beberapa wilayah.

Menteri Energi setempat, Abbas Aliabadi meminta maaf pada hari Minggu atas berkurangnya pasokan air, dengan mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk mengelola sumber daya dengan lebih baik.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Panas Ekstrem di Iran Capai 50 Derajat Celcius! Warga Diminta Hemat Air"