Hagia Sophia

24 July 2025

Satu Pasien Dirawat di RS Akibat Konsumsi Cokelat Dubai

Foto ilustrasi: Getty Images

Selai pistachio-kakao atau pistachio-cocoa kemasan yang mirip dengan cokelat Dubai ditarik. Hal ini dikaitkan dengan kontaminasi wabah Salmonella.

Pada 14 Juli 2025, World Market dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan perintah penarikan untuk satu batch Selai Krim Pistachio Kakao dengan Kadayif, salah satu produk dari perusahaan Turki Emek Gıda, karena potensi kontaminasi Salmonella.

Selai kemasan yang menampilkan 'Dubai' pada labelnya, sebagian besar ditemukan di World Market. Jaringan ritel yang menjual produk makanan internasional itu secara suka rela menarik produk tersebut pada 14 Juli 2025.

Bahan-bahan produk ini mirip dengan batangan yang viral, yaitu kulit cokelat susu yang diisi dengan krim pistachio, tahini, dan knafeh (pasta filo parut).

"Selai kakao-pistachio yang terdampak dikemas dalam toples kaca bening berukuran 9,7 ons atau sekitar 274 gram dan memiliki nomor batch 250401 serta tanggal kedaluwarsa 1 April 2027," menurut FDA yang dikutip dari laman People, Selasa (22/7/2025).

Selai-selai tersebut didistribusikan di lokasi-lokasi World Market di lebih dari 30 negara. Tetapi, Emek Gıda tidak segera menanggapi permintaan komentar dari PEOPLE pada hari Minggu, 20 Juli.

Menurut Departemen Pertanian Minnesota, salmonella terdeteksi dalam selai tersebut setelah sampel produk dikumpulkan di Minnesota sebagai bagian dari investigasi terhadap produk selai pistachio merek Emek.

Salmonella adalah organisme yang dapat menyebabkan infeksi serius dan terkadang fatal pada anak kecil, orang lanjut usia atau lansia, dan orang lain dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat yang terinfeksi Salmonella sering mengalami demam, diare (yang mungkin berdarah), mual, muntah, dan sakit perut.

Dalam keadaan yang jarang terjadi, infeksi Salmonella dapat mengakibatkan organisme tersebut masuk ke aliran darah. Kondisi itu menyebabkan penyakit yang lebih parah seperti infeksi arteri, misalnya aneurisma yang terinfeksi, endokarditis, dan artritis.

World Market juga mengimbau para pelanggan yang membeli olesan Emek Gıda untuk tidak memakannya, melainkan mengembalikannya ke tempat pembelian. Ini dilakukan untuk mendapatkan pengembalian dana penuh atau mereka dapat membuang produk tersebut.

Ketika penarikan awal dikeluarkan, FDA menyatakan belum ada penyakit yang terkait dengan produk tersebut yang dilaporkan. Dua hari kemudian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengumumkan bahwa wabah Salmonella telah dikaitkan dengan olesan yang ditarik dan krim pistachio lain dari perusahaan Turki yang sama.

"Para pejabat kesehatan saat ini sedang menyelidiki wabah infeksi Salmonella di beberapa negara bagian yang terkait dengan krim pistachio," tutur CDC dalam siaran pers 16 Juli.

"Terdapat empat kasus terkait produk tersebut, serta satu kasus rawat inap, di dua negara bagian," sambungnya. Tetapi, badan tersebut tidak merinci negara bagian mana saja yang terdampak.

Selain krim 'Dubai' yang sebelumnya ditarik, CDC juga memperingatkan konsumen untuk menghindari 'Krim Pistachio merek Emek' dengan tanggal kedaluwarsa 19 Oktober 2026, karena potensi kontaminasi.

"Saat ini, FDA saat ini sedang berusaha untuk menentukan apakah lot ini sedang didistribusikan atau apakah lot atau produk lain terdampak," sambung CDC.

Sementara itu, CDC memperingatkan pelaku usaha untuk tidak menjual, menyajikan, atau mendistribusikan krim pistachio merek Emek dengan kode produksi dan tanggal di atas atau olesan yang baru ditarik.

Badan tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mencuci dan mensanitasi barang dan permukaan yang mungkin telah bersentuhan dengan krim pistachio.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cokelat Dubai di AS Picu Wabah Salmonella, 1 Orang Dirawat di RS"