Hagia Sophia

02 June 2024

Batasi Konsumsinya, Makanan Ini Bisa Merusak Otak

Foto ilustrasi: thinkstock

Makanan menjadi aspek penting bagi tubuh untuk menyuplai energi dan nutrisi, makanan juga berperan dalam memberikan rasa nikmat bagi yang mengkonsumsinya.

Namun, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa pilihan makanan sehari-hari dapat berdampak negatif pada fungsi otak.

Beberapa jenis makanan, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan atau secara terus-menerus, dapat merusak kemampuan otak, bahkan hingga meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti Alzheimer dan Parkinson.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang dapat berbahaya bagi otak. Berikut penjelasannya:

1. Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan sering ditemui dalam makanan sehari-hari, termasuk gula dan tepung.

Jenis karbohidrat ini umumnya memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Itu berarti tubuh mencernanya dengan cepat, dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah serta insulin dalam tubuh.

Makanan yang mengandung karbohidrat olahan mengandung beban glikemik yang tinggi. Berdasarkan penelitian dari Journal Nutrients, mengkonsumsi terlalu banyak makanan dengan beban glikemik tinggi walau hanya sekali, dapat merusak memori pada otak anak-anak dan orang dewasa.

Penelitian yang sama menemukan bahwa mereka yang memiliki asupan lemak dan gula rafinasi tinggi jiga memiliki ingatan yang lebih buruk. Hal ini terjadi karena adanya peradangan hippocampus, bagian otak yang mempengaruhi beberapa aspek memori, serta respon terhadap isyarat kelaparan dan rasa kenyang.

2. Makanan Tinggi Lemak Trans
Lemak trans merupakan jenis lemak tak jenuh yang memiliki efek negatif pada kesehatan otak.

Lemak trans alami yang berasal dari produk hewani seperi daging dan susu, tidak berbahaya. Lain halnya dengan lemak trans yang diproduksi secara industri, atau yang dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

Lemak trans buatan ini dapat ditemui dalam makanan cepat saji seperti pizza, makanan ringan salah satunya keripik kentang, krimer, margarin, minyak goreng serta produk olahan roti dan kue.

Beberapa penelitian, salah satunya berjudul "Saturated and Trans Fats and Dementia: a Systematic Review" menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi lemak trans dalam jumlah yang lebih tinggi, cenderung memiliki peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer, memori yang lebih buruk, volume otak yang lebih rendah dan penurunan kognitif.

3. Makanan Olahan
Makanan olahan seperti mie instan, permen, keripik dan makanan cepat saji atau junk food, cenderung memiliki kandungan gula, garam dan lemak jenuh yang tinggi. Tidak hanya menyebabkan kenaikan pada berat badan, makan olahan memiliki dampak negatif terhadap kesehatan otak.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Obesity Society pada 243 orang, menemukan bahwa peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral dikaitkan dengan kerusakan pada jaringan otak.

Dalam Journal Nutrients 2015, salah satu cara makanan olahan merusak otak adalah dengan mengurangi produksi molekul yang disebut faktor neurotropik. Molekul ini ditemukan di berbagai bagian otak, termasuk hippocampus yang penting untuk memori jangka panjang.

4. Pemanis buatan
Aspartam merupakan pemanis buatan yang kerap digunakan dalam produk dengan klaim bebas gula. Orang kerap memilih menggunakan aspartam ketika mencoba untuk menurunkan berat badan atau mengindari gula ketika diet atau sedang mengidap diabetes.

Kandungan aspartam dapat ditemukan dalam produk soda diet, yogurt rendah kalori, es krim bebas gula dan produk rendah gula lainnya.

Dalam sebuah penelitian tentang asupan aspartam berulang pada tikus menemukan bahwa hal itu mengganggu memori dan meningkatkan stres oksidatif di otak. Penelitian dalam jurnal Drug and Chival Toxicology, menemukan bahwa asupan aspartam jangka panjang menyebabkan ketidakseimbangan status antioksidan di otak.

5. Alkohol
Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan, memberikan efek yang serius pada otak. Konsumsi alkohol dalam kadar tinggi dan berlebihan dapat menyebabkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme dan gangguan neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

Orang yang kecanduan alkohol sering mengalami kekurangan vitamin B1, hal ini menyebabkan gangguan pada otak yang disebut ensefalopati wernickle yang dapat berkembang menjadi sindrom korsakoff.

Sindrom ini diketahui dapat merusak otak, termasuk kehilangan memori, gangguan penglihatan, linglung dan menimbulkan perasaan gelisah.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "5 Makanan Ini Bisa Bikin Otak Rusak, Wajib Batasi Konsumsinya"