Hagia Sophia

07 March 2025

Ini Saran Pakar Kesehatan Bila Tetap Ingin Olahraga Saat Puasa

Olahraga intensitas tinggi saat puasa (Foto: Sean Gallup/Getty Images)

Olahraga dengan intensitas tinggi pasti menguras tenaga, rasanya terlalu maksa untuk dilakukan saat puasa Ramadan. Tapi kalau dilakukan dengan terukur, sebenarnya aman-aman saja sih.

"Kalau kayak sepak bola gitu, kalau dia nggak terlalu ngoyo (memaksa), nggak terlalu kompetitif, nggak terlalu eksplosif, temponya juga nggak grusak-grusuk ya nggak masalah," kata spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO saat dihubungi detikcom, Minggu (23/2/2025).

Bagi mereka yang ingin melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, dr Dhika menyarankan untuk dilakukan di sore hari mendekati jam berbuka. Pasalnya, jika dilakukan di malam hari, ini bisa mengganggu kualitas tidur seseorang.

"Kalau misal olahraga habis teraweh, baru dimulai jam 9, dia mau tidur jam berapa? Mungkin baru selesai jam 10 dan mungkin jam 12 baru ngantuk. Nanti jam 4 udah sahur lagi, berarti tidur cuma 4 jam doang," tutupnya.

Bukan hanya sepakbola, olahraga apapun butuh penyesuaian di bulan Ramadan. Bagaimanapun, asupan energi saat puasa berbeda dengan hari-hari biasa, sehingga intensitas juga harus disesuaikan.

"Bisa aja kok kita olahraga yang nggak ngeluarin keringat banyak. Misalnya latihan penguatan atau angkat beban kan bisa dilakukan di indoor ber-AC. Dengan gerakan yang nggak terburu-buru," katanya.

Soal boleh atau tidaknya tetap olahraga saat puasa, dr Dhika menyiratkan bahwa olahraga adalah kebutuhan. Bukan hanya boleh, tapi bahkan 'harus' tetap olahraga meski intensitasnya perlu disesuaikan.

"Karena sayang saja kalau satu bulan nggak olahraga itu," tegasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tetap Mau Main Bola Saat Puasa? Ini Saran Dokter Biar Nggak Lemes"