Hagia Sophia

15 May 2024

Akibat Cuaca Ekstrem, PBB: Bumi Masuk Era Global Boiling

Foto: REUTERS/CHALINEE THIRASUPA

Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir terjadi karena perubahan suhu bumi. Tahun lalu, ilmuwan menggambarkan Juli sebagai rekor terpanas suhu Bumi sepanjang sejarah.

Melihat hal tersebut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan saat ini kondisi bumi bukan lagi global warming. Tapi naik level menjadi 'global boiling'.

Ia merujuk laporan dari The World Meteorological Organization (WMO) and the European Commission's Copernicus Climate Change Service yang menyatakan bahwa Juli 2023 sebagai bulan terpanas dalam sejarah dunia.

"Era global warming telah berakhir, dan era global boiling telah tiba," kata Guterres dikutip dari laman PBB dari konferensi pers Agustus 2023 silam.

Suhu bumi juga diprediksi akan jauh lebih ekstrem di tahun 2024. Observatorium Iklim Uni Eropa (UE), Copernicus Climate Change Services mencatat April 2024 lebih hangat secara global dibandingkan bulan April di tahun-tahun sebelumnya.

Suhu paling tinggi di atas rata-rata terjadi di kawasan Eropa Timur. Di luar Eropa, suhu paling tinggi di atas rata-rata terjadi di Amerika Utara bagian utara dan timur laut, Greenland, Asia timur, Timur Tengah barat laut, sebagian Amerika Selatan, dan sebagian besar Afrika.

Sebagian wilayah Asia Selatan dan Tenggara, mulai dari Bangladesh hingga Vietnam, dilanda gelombang panas yang menyengat, sementara Brasil bagian selatan, Uni Emirat Arab, serta negara-negara Afrika Timur seperti Kenya dan Tanzania dilanda banjir mematikan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "PBB Gambarkan Parahnya Kondisi Bumi, Sudah Masuk Era 'Global Boiling'"