Hagia Sophia

09 May 2024

Obat Tablet Ini Tidak Boleh Digerus, Ini Dampaknya

Ilustrasi obat. (Foto: Getty Images/iStockphoto/DragonImages)

Gaduh di media sosial beberapa waktu lalu soal perdebatan soal obat tablet langsung diminum dan digerus. Ada yang beranggapan bahwa mengonsumsi obat tablet dengan cara digerus boleh-boleh saja dilakukan apabila sulit untuk menelan obat padat.

Namun, ada juga yang beranggapan bahwa obat tablet tidak boleh sembarangan digerus dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter agar tidak berefek buruk pada tubuh. Sebenarnya efek apa yang mungkin bisa ditimbulkan jika sembarangan mengonsumsi obat digerus?

Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan beberapa jenis obat padat didesain secara khusus untuk dilepaskan secara perlahan dalam tubuh atau extended release. Jika obat jenis ini digerus dan dikonsumsi, ia berkata itu dapat menyebabkan risiko overdosis.

"Jadi pada kasus obatnya harus lepas lambat tapi malah digerus, tentu saja nanti obatnya terlalu tinggi dosisnya dan bahayanya itu bisa overdosis. Karena tujuan obatnya dilepas pelan-pelan tapi karena digerus obatnya jadi terabsorpsi semua gitu," kata Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Selasa (7/5/2024).

"Overdosisnya tergantung obatnya, kalau misalnya obat gula ya overdosisnya turun gula darahnya hipoglikemia, kalau minum obat tensi jadi turun banget tensinya, sesuaikan dengan efek obatnya," sambungnya.

Selain itu, ia juga menyinggung obat dengan salut enterik yang didesain untuk dilepas tunda. Obat lepas tunda dibuat agar tidak langsung dilepas dan diserap tubuh.

Obat ini baru akan dilepaskan di dalam tubuh setelah melewati lambung dan sampai ke organ usus. Apabila obat ini digerus, obat mungkin saja dapat memengaruhi kesehatan lambung atau menurunkan efektivitas dari obat yang dikonsumsi.

"Selain itu pada konteks obat-obat seperti salut enterik, kalau digerus itu bisa menjadi permasalahan di lambung. Ini untuk menghindari lambung misal obat terurai oleh asam lambung atau obatnya memengaruhi lambung," katanya.

"Jadi kalau misalnya digerus tujuannya jadi nggak tercapai. Maka efeknya tergantung obatnya, apakah menjadi tidak efektif ketika rusak karena asam lambung, atau jadi mengiritasi lambung tergantung dari jenis obatnya," sambung Prof Zullies.

Untuk memastikan jenis obat yang dikonsumsi boleh digerus atau tidak Prof Zullies mengimbau masyarakat untuk mengonsultasikannya secara langsung kepada apoteker. Apabila memang sulit mengonsumsi obat tablet, Prof Zullies mengatakan beberapa jenis obat yang memiliki versi sirup bisa dikonsumsi.

Namun, kembali lagi dosisnya harus tetap disesuaikan lagi agar tetap efektif.

"Kalau ada orang yang tidak bisa mengonsumsi obat tablet atau pil maka bisa disarankan bentuk sirup. Ada sediaan-sediaan itu yang sirup untuk mengakomodasi mereka yang tidak bisa mengonsumsi obat yang padat seperti tablet dan pil," kata Prof Zullies.

"Memang sirup itu sebagian besar untuk anak ya, tapi ada juga sirup untuk dewasa, tapi tentu saja menyesuaikan dosisnya. Dosis pada tabletnya berapa, maka sirup disamakan. Tapi kalau tabletnya masih boleh digerus secara formulasi dan sediaan, maka dibolehkan digerus atau puyer," tandasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sederet Obat Tablet yang Tak Boleh Digerus, Bisa Begini Efeknya"