Hagia Sophia

09 May 2024

Waspadai Letusan Gunung Ruang, Bisa Picu Tsunami

Foto: ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA

Aktivitas erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, masih terus dipantau. Informasi pun berkembang di tengah masyarakat, bahkan ada yang menyebutkan tsunami akan datang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memang telah mengkonfirmasi potensi tsunami di garis pantai timur laut pulau tersebut. Ancaman ini dapat berasal dari dua faktor utama, yakni aliran piroklastik yang tiba-tiba atau longsoran bagian gunung api di sisi tersebut.

"Waktu itu diumumkan oleh teman-teman PVMBG, kenapa kemudian bisa memicu tsunami? Itu karena pada waktu letusan, kalau terjadi piroklastik atau wedus gembel yang meluncur dengan kecepatan tinggi," kata Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung, Dr. Eng. Ir. Mirzam Abdurrachman, ST, MT, di acara 'Eureka! Raungan Gunung Ruang', Senin (6/5).

"Bayangkan kita punya air yang tenang, kemudian kendaraan kita masuk ke kolam dengan kecepatan tinggi ke laut atau ke sungai. Kemudian ada perubahan volume ke air dengan tiba-tiba," Mirzam memberikan analogi.

Ia juga kemudian memberi gambaran kondisi ini ibarat nasi tumpeng yang diberi tambahan di sekelilingnya oleh telur, ayam goreng, tempe, dan lauk lainnya, menyebabkan nasi tumpeng tidak stabil dan mudah meluncur ke bawah.

"Bahkan kalau sekarang (Gunung Ruang) dalam keadaan stabil, tidak ada wedus gembel, setelah erupsi kan garis pantai tidak berubah. Tapi akumulasi dari materialnya itu bertambah. Maka seperti nasi tumpeng tadi, setelah aktivitas berhenti, ternyata tidak stabil lerengnya, kemudian materinya meluncur ke laut. Jadi tsunami itu bisa dipicu karena tadi. Itu yang terjadi saat letusan Krakatau 2018," jelasnya.

Potensi tsunami

Mirzam melanjutkan, ada perspektif lain yang dipertimbangkan mengenai potensi tsunami dari erupsi Gunung Ruang yang harus diwaspadai. Gunung api pulau tersebut, dan gunung api di selatannya sebenarnya merupakan rangkaian besar dari kaldera tua yang berada di bawahnya dengan bukaan ke arah barat.

Hal ini berarti, pulau-pulau Gunung Ruang berada di sisi barat kaldera tua dan lebih mudah meluncur ke arah barat dibandingkan ke arah timur. Oleh karena itu, selain potensi tsunami di garis barat pulau sebelah timur, perlu diwaspadai pula potensi longsor ke arah barat daya.

Gunung Ruang terletak di bidang miring kaldera tua yang terbuka ke arah barat daya, sehingga bahaya primer dan sekunder dapat terjadi.

"Gunung Ruang itu terlihat dia nongkrong pas di dinding kaldera tua yang saya sebut sebagai ruang tua. Artinya, kalau kemudian ini tidak stabil karena berada di lereng, maka luncuran ke arah barat pun ini juga berpotensi terjadi. Jadi kalau ditanya, adakah potensinya? Ada. Karena apa? Karena materialnya, letusannya masuk ke air," sebutnya.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Letusan Gunung Ruang Bisa Picu Tsunami, Ini Alasannya"