Hagia Sophia

30 May 2024

Pakistan Hadapi Cuaca Panas Hingga 52 Derajat Celcius

Suhu panas di Pakistan. (Foto: Reuters)

Negara tetangga Indonesia, Pakistan, tengah menghadapi suhu panas mendidih di 52 derajat Celcius. Tepatnya di provinsi Sindh, Pakistan Selatan. Angka ini mencetak rekor tertinggi di tengah gelombang panas yang sedang berlangsung.

"Suhu ekstrem di seluruh Asia dalam sebulan terakhir kemungkinan besar menjadi lebih buruk akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia," demikian ungkap tim ilmuwan internasional.

Mohenjo Daro, sebuah kota di Sindh yang terkenal dengan situs arkeologi yang berasal dari Peradaban Lembah Indus, dibangun pada 2500 SM, suhu meningkat hingga 52,2 C (126 F) selama 24 jam terakhir, lapor seorang pejabat senior Departemen Meteorologi Pakistan, Shahid Abbas.

Suhu tersebut merupakan yang tertinggi pada musim panas sejauh ini, dan mendekati rekor suhu tertinggi di kota dan pedesaan masing-masing sebesar 53,5 derajat Celcius dan 54 derajat Celcius.

Mohenjo Daro adalah kota kecil yang mengalami musim panas sangat terik dan musim dingin yang sejuk, serta curah hujan yang rendah, tetapi pasarnya yang terbatas, termasuk toko roti, toko teh, mekanik, bengkel elektronik, dan penjual buah dan sayur, biasanya ramai dengan pelanggan.

Namun dengan adanya gelombang panas saat ini, toko-toko hampir tidak melihat adanya pengunjung.

"Pelanggan tidak datang ke restoran karena cuaca sangat panas. Saya duduk diam di restoran dengan meja dan kursi tanpa ada pelanggan," jelas Wajid Ali, 32, pemilik kedai teh di kota itu.

"Saya mandi beberapa kali sehari dan itu membuat saya sedikit lega. Juga tidak ada aliran listrik. Panasnya membuat kami sangat tidak nyaman."

Di dekat toko Ali terdapat bengkel elektronik yang dikelola oleh Abdul Khaliq (30) yang sedang duduk bekerja dengan penutup toko setengah terbuka untuk melindunginya dari sinar matahari. Khaliq juga mengeluhkan cuaca panas yang mempengaruhi bisnis.

Dokter setempat Mushtaq Ahmed menambahkan bahwa penduduk setempat telah menyesuaikan diri dengan hidup dalam kondisi cuaca ekstrem dan lebih memilih tinggal di dalam rumah atau dekat air.

"Pakistan adalah negara kelima yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Kita telah menyaksikan hujan lebat dan banjir," kata Rubina Khursheed Alam, koordinator iklim perdana menteri, pada konferensi pers pada hari Jumat. Ia menambahkan bahwa pemerintah sedang menjalankan kampanye kesadaran akibat gelombang panas.

"Suhu tertinggi yang tercatat di Pakistan terjadi pada 2017 ketika naik hingga 54 derajat Celcius di kota Turbat, yang terletak di provinsi Balochistan di barat daya. Ini adalah suhu terpanas kedua di Asia dan tertinggi keempat di dunia," kata Sardar Sarfaraz, Kepala Ahli Meteorologi di Departemen Meteorologi Pakistan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Negara Tetangga RI Hadapi Suhu Panas Mendidih 52 Derajat Celcius"