Hagia Sophia

20 May 2024

Ditemukan Anak Usia 15 Tahun Sudah Terkena Hipertensi

Ilustrasi hipertensi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Everyday better to do everything)

Sebagai salah satu penyakit yang berbahaya hingga mendapat julukan 'The Silent Killer', hipertensi atau dikenal darah tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian dari setiap individu. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut dapat menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada tubuh.

Secara pengertian, hipertensi adalah suatu kondisi saat tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

Kondisi ini tak hanya dialami oleh lanjut usia, tetapi juga usia muda, bahkan anak usia 15 tahun.

Mengacu pada data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Fatchanuraliyah, MKM, mengatakan berdasarkan pengukuran pada penduduk sekitar 29,2 persen prevalensi masyarakat berusia sama atau lebih dari 15 tahun terkena hipertensi.

Sementara pada usia sama atau lebih dari 18 tahun yang terkena hipertensi sekitar 30,8 persen

"Jadi kalau kita lihat sekitar hampir 30 persen penduduk Indonesia mulai dari 15 tahun mengidap hipertensi," ucapnya dalam konferensi pers Kemenkes RI di Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).

Menurutnya, hal ini terjadi akibat perubahan pola hidup atau lifestyle. Tak sedikit anak muda saat ini mengonsumsi makanan yang menjadi pencetus penyakit hipertensi, termasuk konsumsi gula dan garam yang tinggi.

Selain itu, mager atau malas bergerak dan kurang konsumsi sayur juga menjadi faktor risiko kasus hipertensi pada anak muda di Indonesia tinggi.

"Dari tahun 2018 ke tahun 2023, ada peningkatan konsumsi makanan yang asin pada masyarakat Indonesia sekitar 0,5 persen, Walaupun secara statistik dia kecil, cuman terlihat ada peningkatan apalagi dengan masa COVID kemarin kita memang benar-benar diharapkan tinggal di rumah kita terlihat konsumsi makanan kita itu terjadi berubah pola," imbuhnya.

"Kita lebih banyak makan makanan yang cenderung memesan secara melalui media seperti saya sebelumnya, semacam kayak aplikasi-aplikasi yang mendukung untuk pengiriman makan-makanan siap-siap. Yang saya sebutkan, seperti aplikasi-aplikasi yang membantu mengirimkan makanan-makanan siap saji. Itu cenderung tinggi. Nah, ini yang sampai sekarang perubahan pola itu tidak berubah sama sekali," sambungnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Survei Kemenkes Temukan Bocah Umur 15 Tahun di RI Sudah Kena Hipertensi"