Hagia Sophia

25 February 2023

Anak Pengurus GP Ansor Masih Koma, Ini yang Terjadi pada Tubuh

(Foto: Mario Dandy Satrio (Mulia B/detikcom)

Geger anak putra pengurus GP Ansor, David, dianiaya anak Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II, Rafael Alun Trisambodo. Akibat benturan keras imbas tendangan, David dalam kondisi koma dan kini dirawat di ruang ICU RS Mayapada.

Cristalino David Ozora alias David (17), korban penganiayaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satrio (20), masih dalam perawatan di ICU RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. Sudah lima hari dirawat David disebut belum sadarkan diri.

"Sampai sekarang kondisi David belum sadarkan diri, masih di ICU, belum sadar. Yang lebih paham kondisinya kan dokter karena memang kita juga hanya sebatas menjaga saja," Paman David, Rustam Hatalah, Jumat (24/2/2023).

Meski David disebut sempat memberikan respons gerak, hingga kini dirinya belum sadarkan diri. Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat koma?

Dikutip dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), seseorang yang mengalami kecelakaan parah dan mengenai bagian otak bisa memicu hilangnya kesadaran atau koma. Pasien tampak tengah tertidur nyenyak, faktanya kondisinya berada di tahap serius.

Menurut Medical News Today, koma bisa disebabkan beragam faktor. Namun, secara keseluruhan berkaitan dengan cedera pada otak atau sistem saraf pusat.

Bisa juga dipicu cedera kepala traumatis, stroke, tumor otak, atau keracunan obat atau alkohol. Koma bahkan bisa disebabkan oleh riwayat penyakit seperti diabetes atau infeksi.

Koma biasanya tidak berlangsung lebih lama dari beberapa minggu. Orang yang tidak sadar untuk waktu yang lebih lama mungkin mengalami transisi ke keadaan vegetatif yang bertahan lama, yang dikenal sebagai keadaan vegetatif persisten, atau kematian otak.

Yang Terjadi pada Tubuh Saat Koma
  • Mata tertutup.
  • Refleks batang otak tertekan, seperti pupil tidak merespons cahaya.
  • Tidak ada respons anggota badan kecuali gerakan refleks.
  • Tidak ada respons terhadap rangsangan nyeri kecuali gerakan refleks.
  • Pernapasan tidak teratur.
Penyebab

Sementara beberapa penyebab koma meliputi:

Cedera otak traumatis
  • Ini sering disebabkan oleh tabrakan lalu lintas atau tindakan kekerasan.
Stroke
  • Berkurangnya atau berhentinya suplai darah ke otak, yang dikenal sebagai stroke, dapat terjadi akibat penyumbatan arteri atau pecahnya pembuluh darah.
Tumor
  • Tumor di otak atau batang otak bisa menyebabkan koma.
Diabetes
  • Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan koma.
Kekurangan oksigen
  • Orang yang telah diselamatkan dari tenggelam atau dihidupkan kembali setelah serangan jantung mungkin tidak akan bangun karena kekurangan oksigen ke otak.
Infeksi
  • Infeksi seperti ensefalitis dan meningitis menyebabkan pembengkakan otak, sumsum tulang belakang, atau jaringan yang mengelilingi otak. Kasus yang parah dari infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau koma.
Kejang
  • Kejang yang berkelanjutan dapat menyebabkan koma.
Racun
  • Paparan racun, seperti karbon monoksida atau timbal, dapat menyebabkan kerusakan otak dan koma.
Narkoba dan alkohol
  • Overdosis obat-obatan atau alkohol dapat menyebabkan koma.
Komplikasi
  • Meskipun banyak orang berangsur-angsur pulih dari koma, yang lain memasuki keadaan vegetatif atau mati. Beberapa orang yang pulih dari koma berakhir dengan cacat berat atau ringan.
  • Selama koma, luka baring, infeksi saluran kemih, pembekuan darah di kaki, dan masalah lain dapat terjadi.























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Anak GP Ansor Belum Sadar usai Dianiaya, Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Koma"