Ilustrasi (Foto: Shutterstock) |
Stres di tempat kerja bukan hanya berdampak ke psikis pekerja tetapi juga fisik. Pekerja yang kelelahan sangat rentan mengeluhkan asam lambung naik atau refluks gastroesofageal (GERD).
Ada kaitan erat antara sistem pencernaan dengan stressor di otak. Hal ini menjelaskan kenapa stres secara psikis bisa berdampak pada kekambuhan asam lambung.
"Di dunia kerja sebetulnya keluhan GERD ini banyak, karena seseorang stres, hormon kortisol mengaktifasi saraf yang memproduksi asam lambung berlebihan, itu yang bikin GERD," kata dokter spesialis okupasi dr Palupi Agustina, SpOK dalam agenda temu media Kemenkes terkait Kesehatan Jiwa di Tempat Kerja, Rabu (2/10/2024).
Dokter yang akrab disapa dr Lulu ini menyebut stres dapat memicu pengeluaran zat-zat yang salah satunya dapat memicu asam lambung berlebih. Orang-orang dengan tingkat stres tinggi karena pekerjaan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami asam lambung naik.
Dikutip dari Healthline, secara umum stres emosional dapat meningkatkan produksi asam di lambung, sehingga memperparah penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Pada orang dengan GERD, otot sfingter esofageal bawah (yang berfungsi sebagai pintu antara lambung dan esofagus) tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan asam naik dari lambung dan masuk ke esofagus.
Mengurangi tingkat stres dan respons terhadap stres dapat membantu mengurangi gejala refluks asam lambung. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
- berolahraga lebih banyak, yang melepaskan hormon pereda stres secara alami
- cukup tidur
- berlatih kesadaran atau meditasi
- berlatih yoga atau tai chi
- mencoba aktivitas yang menenangkan, seperti mendengarkan musik, menggambar, atau menulis jurnal
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pekerja Kantoran Langganan kena GERD, Stres Kerja Bisa Jadi Pemicu"