|
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG. Foto: Vidya Pinandhita/detikHealth |
Di samping masalah pemenuhan gizi, perkawinan dini menjadi salah satu pemicu kasus anak stunting di Indonesia. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan, setiap tahun ada 1,6 juta orang hamil di tahun pertama pernikahan. Namun 300 ribu bayi di antaranya mengalami stunting.
Tak hanya memiliki tubuh pendek, orang dengan stunting cenderung memiliki kecerdasan di bawah rata-rata. Di samping itu, stunting juga membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit di usia dewasa. Terlebih jika pengidap stunting mengalami obesitas (central obese) di usia 45 tahun ke atas, besar risiko timbul diabetes, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.