Foto: NASA |
Pada Jumat (10/5) hingga Minggu (12/5), salah satu badai geomagnetik terbesar dalam beberapa dekade memunculkan pertunjukan aurora spektakuler di Bumi belahan utara dan selatan. Ilmuwan menyoroti pentingnya prakiraan kejadian cuaca luar angkasa yang berpotensi mengganggu.
Isu ini menjadi salah satu agenda Dewan Eksekutif World Meteorological Organization (WMO) yang akan datang. Untuk diketahui, pada 10-13 Mei, aurora yang biasanya terlihat di daerah kutub, dapat terlihat di garis lintang yang sangat rendah.