Ilustrasi pemantauan hilal. (Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya) |
Dalam upaya menetapkan awal Ramadan, para perukyat hilal sudah dibantu oleh teknologi modern. Mereka memanfaatkan kecanggihan teleskop dan berbagai teknologi peneropongan astronomi.
Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc, ahli astronomi dan astrofisika dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sempat mengungkapkan bahwa teleskop yang dipakai sudah dilengkapi otomatisasi komputer. Dengan begitu, para perukyat bisa langsung melihat ke arah posisi bulan.