(Foto: Getty Images/iStockphoto/Theerawan Bangpran) |
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI menyoroti peningkatan kasus penyakit tak menular di Indonesia akibat konsumsi gula berlebih. Dalam lima tahun terakhir terjadi kenaikan signifikan, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir di 2018, pengidap diabetes naik dari 1,5 permil menjadi 2 permil.
"Demikian juga gagal ginjal kronis dari 2 permil menjadi 3,8 permil, sementara stroke meningkat dari 7 permil menjadi 10,9 permil. Tentunya ini akan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan di Indonesia. Terlebih lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia didominasi oleh penyakit tidak menular," jelas dr Maxi dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom Rabu (28/9/2022).
Di sisi lain, ternyata ada 28,7 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi gula, garam, lemak melebihi batas yang dianjurkan. Khusus terkait gula, ada 61,27 persen penduduk usia 3 tahun ke atas di Indonesia mengonsumsi minuman manis lebih dari 1 kali per hari, dan 30,22 persen orang mengonsumsi minuman manis sebanyak 1-6 kali per minggu.
Data Riskesdas 2018 menunjukkan hanya 8,51 persen orang yang mengonsumsi minuman manis kurang dari tiga kali selama sebulan.
Sementara hanya 8,51 persen orang mengonsumsi minuman manis kurang dari 3 kali per bulan (Riskesdas, 2018).
dr Maxi menyebut salah satu imbasnya, terjadi peningkatan prevalensi berat badan berlebih hingga obesitas di usia muda. Disebut meningkat selama 10 tahun terakhir.
Selama 2015, prevalensi berat badan berlebih pada anak 5-19 tahun adalah 8,6 persen, naik di 2016 menjadi 15,4 persen. Pada kategori usia yang sama, prevalensi obesitas di 2006 sebanyak 2,8 persen sementara di 2016 menjadi 6,1 persen.
Ia juga menyebut aturan cantuman nilai gizi seperti lemak hingga gula sudah ditetapkan dalam Permenkes 13 Tahun 2003 dengan ketentuan mencantumkan informasi tersebut pada iklan dan promosi media lainnya seperti leaflet, brosur, buku menu, dan media lainnya.
"Kita minta masyarakat sadar untuk menjaga kesehatan diri dan keluarganya . Pola asuh yang benar akan mencegah anak anak mengidap penyakit diabetes melitus, hipertensi dan kolesterol di usia dewasa nanti," jelas dr Maxi.
Belakangan kandungan gula marak dibicarakan usai es Teh Indonesia melayangkan somasi kepada konsumen yang menyebut produk mereka terlalu manis seperti mengandung tiga kilogram gula.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Duh! 61,28 Persen Warga RI Konsumsi Minuman Manis Lebih dari 1 Kali per Hari"