Stasiun Luar Angkasa China Tiangong. Foto: Tang Hangbo/China Manned Space Engineering Office |
China akan mengirimkan sampel batu bata ke stasiun antariksanya dalam beberapa bulan mendatang, untuk menguji ketahanannya dalam kondisi ekstrem dan potensi penggunaannya dalam membangun pangkalan di Bulan.
Menurut laporan dari media pemerintah China, CCTV, sampel batu bata yang terbuat dari berbagai komposisi dari tiruan tanah Bulan akan diluncurkan ke stasiun antariksa Tiangong dengan menaiki misi kargo Tianzhou 8.
Batu bata tersebut akan menjalani uji paparan selama tiga tahun di antariksa. Batu bata tersebut akan dibombardir oleh sinar ultraviolet dan sinar kosmik serta mengalami berbagai perbedaan suhu.
Seperti dikutip dari Space.com, paparan ini akan menguji kekuatan dan ketahanan batu bata di lingkungan ekstrem, dan bagaimana bahan tersebut berperilaku dalam ruang hampa.
Eksperimen tersebut dirancang untuk memberikan wawasan tentang komposisi dan metode produksi batu bata dari tanah Bulan yang paling cocok untuk membangun struktur di Bulan.
Salah satu metode untuk membuat batu bata ini, melibatkan pemanasan tiruan hingga lebih dari 1.000 derajat Celsius menggunakan induksi elektromagnetik dalam tungku sintering, yakni memadatkan dan membentuk sebuah massa material yang kuat melalui panas atau tekanan tanpa melelehkan benda tersebut hingga titik pencairan. Proses ini menggabungkan material menjadi struktur padat, menciptakan batu bata sepanjang 18 cm hanya dalam 10 menit.
Meluncurkan material ke Bulan sangat mahal. Dengan memanfaatkan sumber daya Bulan secara langsung, diklaim akan mengurangi biaya dan meningkatkan kemungkinan eksplorasi Bulan. Hal ini dikenal sebagai in-situ resource utilization (ISRU) atau pemanfaatan sumber daya setempat.
China berencana membangun pangkalan Bulan di tahun 2030-an yang dikenal sebagai International Lunar Research Station (ILRS). Sebagai persiapan, negara tersebut berencana menguji batu bata hasil cetak 3D di Bulan dengan wahana pendarat dan penjelajah kutub selatan Bulan Chang'e 8. Misi tersebut dijadwalkan akan meluncur sekitar tahun 2028.
Tak hanya China, Amerika Serikat melalui NASA maupun negara-negara Eropa melalui European Space Agency (ESA) juga melakukan eksperimen serupa. NASA dan ESA berupaya membuat batu bata dari tiruan regolit Bulan.
NASA sebelumnya telah menguji teknologi pencampuran semen di Stasiun Luar Angkasa Internasional, dengan fokus pada pembuatan material untuk habitat luar angkasa. Namun, eksperimen China tampaknya akan menjadi yang pertama kalinya yang secara langsung menguji ketahanan batu bata dari tanah Bulan di luar angkasa.
Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "China Bikin Batu Bata dari Tanah Bulan, Persiapan Bangun Pangkalan"