![]() |
Ilustrasi keloid (Foto: iStock) |
Seorang warga Cilegon, Afendi (28) memiliki keloid di lehernya setelah mancing di Waduk Krenceng. Keloid tersebut tumbuh di lehernya dan membentuk seperti akar.
Kondisi ini dikeluhkan Afendi yang tinggal di lingkungan Weri RT 03 RW 02, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Citangkil, setelah memancing ikan di Waduk Krenceng sekitar 5 bulan lalu. Dia merasa kepalanya pusing saat mancing, kemudian memutuskan pulang.
"Malamnya saya menggigil panas tinggi, lalu ada bentolan di leher seperti cacar air, dan bentolan itu pecah," kata Afendi dikutip dari detikNews.
Merasa tak beres dengan tubuhnya, Efendi memutuskan untuk memeriksakan diri ke puskesmas. Dokter awalnya mendiagnosis benjolan yang dialami Afendi adalah keloid.
"Kata dokter ini keloid, tapi keloid ini menjalar dari leher hingga dada saya, gegara ini berat badan saya menurun 5 kilo dari semula 45 kilogram menjadi 39 kilogram dan kalau mau menoleh saya harus putar badan, kalau malam rasa sakitnya semakin kerasa sehingga saya nggak bisa tidur," katanya.
Apa Sih Itu Keloid?
Spesialis dermatologi dr I Gusti Nyoman Darma, SpKK mengatakan keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan akibat respons penyembuhan luka abnormal.
Adapun penyebab utama keloid menurut dr Darma, yakni:
- Luka pada kulit, misalnya luka gores, bekas jerawat, operasi, atau infeksi
- Faktor genetik. Lebih sering terjadi padda individu dengan riwayat keluarga keloid
- Gangguan penyembuhan kulit, misalnya trauma minor yang tak teridentifikasi
"Namun keloid tidak dapat muncul tiba-tiba tanpa adanya luka atau trauma pada kulit. Dan proses terjadinya keloid butuh waktu beberapa hari atau minggu, bukan hanya dalam semalam," imbuhnya saat dihubungi detikcom, Kamis (19/12/2024).
dr Darma mengatakan keloid tak menyebabkan gejala sistemik seperti demam atau pusing. Gejala penyakit ini biasanya atau umumnya hanya kadang rasa gatal.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pria di Cilegon Keluhkan Keloid di Leher usai Memancing, Kok Bisa?"