![]() |
Ada sejumlah inovasi di dunia medis yang terjadi sepanjang 2024. (Foto: Ilustrasi/Getty Images/shapecharge) |
Dunia kesehatan terus berkembang dan melahirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Sepanjang 2024, ada sejumlah penemuan mutakhir dan menarik dalam ilmu kedokteran dan bidang biologi.
Misalnya, transplantasi organ babi ke manusia yang dilakukan oleh tim dokter dari Boston. Kemudian, ada pula terobosan tes darah yang disebut dapat mendeteksi penyakit Alzheimer dengan akurasi sekitar 90 persen.
Selain itu, masih ada sejumlah inovasi medis di 2024 yang diharapkan dapat membuka kemungkinan pengobatan yang lebih mutakhir dan efektif. Dikutip dari National Geographic, berikut tujuh terobosan yang mengubah dunia medis sepanjang 2024.
1. Pil KB Tanpa Resep
Tahun ini, pil KB pertama tanpa resep dokter tersedia di Amerika Serikat. Obat oral harian bernama Opill ini tersedia untuk siapa saja tanpa memandang usia, cakupan asuransi, atau apakah mereka sudah berkonsultasi dengan dokter.
Tidak seperti pil KB kombinasi biasa yang mengandung dua hormon wanita (estrogen dan progesteron), Opill hanya mengandung progestin, tiruan sintetis progesteron. Pil progestin ini umumnya memiliki efek samping yang lebih sedikit, dan bahkan bisa dikonsumsi oleh mereka yang sedang menyusui, mengidap hipertensi, atau memiliki riwayat pembekuan darah.
2. Katup Jantung Pengganti yang Terus Tumbuh
Dalam transplantasi jantung parsial yang pertama kali dilakukan di dunia, dokter memberikan bayi laki-laki yang lahir dengan kelainan katup jantung satu set katup baru yang dapat terus tumbuh bersamanya.
Prosedur pembedahan untuk mengganti katup jantung yang rusak telah ada selama lebih dari 60 tahun. Namun, katup pengganti biasanya tidak tumbuh atau memperbaiki diri sendiri. Dalam kasus katup mekanis, pasien harus mengonsumsi obat selama sisa hidup mereka untuk mencegah terjadinya pembekuan darah.
Namun dalam operasi baru ini, bayi tersebut diberikan katup jantung dari bayi yang memiliki katup dan arteri yang berfungsi dengan baik, tetap membutuhkan transplantasi jantung utuh. Karena katup yang ditransplantasikan masih 'hidup', katup tersebut dapat terus tumbuh dan memperbaiki diri seperti halnya jantung yang ditransplantasikan.
3. Cangkok Organ Babi ke Manusia
Tahun ini, dokter berhasil melakukan transplantasi beberapa organ dari babi ke manusia. Beberapa prosedur ini melibatkan ginjal, organ yang paling sering dibutuhkan untuk transplantasi lantaran terus meningkatnya angka penyakit ginjal stadium akhir.
Pertama, tim dokter di Boston memberikan ginjal dari babi donor kepada seorang pria berusia 62 tahun. Ginjal ini telah dimodifikasi secara genetik untuk menghilangkan gen babi yang berbahaya dan menambahkan gen manusia untuk meningkatkan kompabilitas. Para ilmuwan juga menonaktifkan virus babi untuk menghilangkan risiko infeksi pada manusia.
Kemudian, dokter di New York melakukan transplantasi ganda ginjal babi yang telah diedit gennya dan kelenjar timus untuk membantu melawan penolakan.
Akan tetapi, masih banyak yang harus dipelajari sebelum transplantasi antarspesies ini, atau xenotransplantasi, menjadi umum. Tak satupun dari pasien ini yang hidup lama setelah menerima organ babi, meskipun mereka meninggal karena alasan yang tidak terkait.
4. Tes Darah untuk Mendeteksi Penyakit Alzheimer
Para ilmuwan di Swedia telah mengembangkan tes darah yang dapat mengidentifikasi penyakit Alzheimer pada orang dewasa yang lebih tua dengan akurasi sekitar 90 persen.
Saat ini, diagnosis penyakit yang akurat memerlukan sampel cairan serebrospinal atau pencitraan otak dengan pemindaian PET. Namun, diagnostik tersebut tidak dapat dilakukan di klinik perawatan primer, tempat dokter umumnya pertama kali memeriksa seseorang dengan keluhan kognitif.
Tes baru yang disebut PrecivityAD2 dapat mengukur rasio beberapa biomarker utama penyakit Alzheimer dalam darah. Para ahli mengatakan tes ini dapat memperluas akses ke pengujian dan mempercepat diagnosis, sehingga memungkinkan orang untuk memulai pengobatan lebih awal.
5. Satu Vaksin untuk COVID-19 dan Flu
Ilmuwan telah mengembangkan vaksin kombinasi yang dapat melindungi dari COVID-19 dan influenza. Vaksin RNA kombinasi yang diuji oleh Moderna menunjukkan respons imun yang lebih baik daripada vaksin tunggal, dengan ukuran keamanan dan tolerabilitas yang serupa selama uji coba.
BioNTech dan Pfizer juga melakukan penelitian serupa, namun hasil uji klinis menunjukkan vaksin RNA yang mereka kembangkan tidak memberikan perlindungan total terhadap flu.
6. Pemahaman yang Lebih Baik Terhadap Penyakit Autoimun pada Wanita
Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, sebagian besar terjadi pada wanita. Faktanya, wanita menyumbang lebih dari 78 persen dari semua kasus penyakit autoimun, dan penyebabnya tidak diketahui.
Namun, para ilmuwan tahun ini menemukan bahwa mekanisme cacat yang seharusnya memastikan salah satu dari dua kromosom X wanita mungkin jadi penyebabnya.
Pria memiliki satu kromosom X, sedangkan wanita memiliki dua. Karena hanya satu kromosom X yang dibutuhkan untuk berfungsi, kromosom kedua biasanya tidak aktif di seluruh sel tubuh.
Penelitian baru menunjukkan protein yang mengnonaktifkan kromosom X dapat memicu banyak penyakit autoimun. Meskipun mekanisme yang terkait dengan inaktivasi kromosom X tampaknya menjelaskan perbedaan jenis kelamin pada beberapa penyakit autoimun, para ilmuwan perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami implikasinya.
7. Obat untuk Mengurangi Risiko Reaksi Alergi Kacang
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tahun ini telah menyetujui obat omalizumab untuk mengurangi risiko reaksi alergi terhadap kacang tanah. Dengan merek dagang Xolair, obat ini telah digunakan sejak 2003 untuk mengobati asma alergi sedang hingga berat pada orang dewasa dan remaja.
Penelitian terbaru yang diterbitkan tahun ini menunjukkan omalizumab juga dapat secara signifikan mengurangi risiko alergi makanan terhadap kacang tanah dan makanan lain setelah sekitar empat bulan pengobatan.
Namun, obat yang disuntikkan setiap dua atau empat minggu ini tidak menyembuhkan alergi makanan, dan pasien harus terus menghindari makanan yang mengandung alergen.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "7 Terobosan Medis Sepanjang 2024, Termasuk Cangkok Organ Babi ke Manusia"