![]() |
Ilustrasi. (Foto: shutterstock) |
Vitamin D merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh. Vitamin ini berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang, menunjang sistem imun, mencegah depresi dan risiko penyakit kronis tertentu, dan lain sebagainya.
Karenanya, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin D setiap hari, baik dalam bentuk makanan atau suplemen. Dikutip dari Healthline, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi sekitar 10-20 mikrogram vitamin D (400-800 International Units/IU) untuk memenuhi kebutuhan harian.
Kendati demikian, mereka yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu perlu berhati-hati jika ingin meningkatkan asupan vitamin D. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan dapat berinteraksi dan memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.
Lantas, apa saja obat-obatan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan vitamin D? Dikutip dari Health, berikut daftarnya.
1. Statin
Statin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Contoh statin meliputi Lipitor (atorvastatin), lovastatin, dan Zocor (simvastatin).
Vitamin D dapat menurunkan penyerapan statin dalam darah dan pergerakannya ke seluruh tubuh. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat menurunkan jumlah obat statin yang ditemukan dalam tubuh.
Statin juga dapat berinteraksi dengan vitamin D dalam beberapa cara. Vitamin D diproduksi dalam tubuh dengan bantuan jenis kolesterol tertentu. Mengonsumsi obat penurun kolesterol, seperti statin, dapat memengaruhi produksi vitamin D secara alami.
2. Orlistat
Orlistat adalah obat yang diminum untuk membantu menurunkan berat badan.
Orlistat memecah lemak dari makanan, menghalangi penyerapannya di lambung dan usus, serta membuangnya melalui tinja. Obat ini juga dapat menghalangi penyerapan vitamin D di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah keseluruhan vitamin D dalam tubuh Anda dari makanan dan suplemen.
3. Steroid
Kortikosteroid sering diresepkan untuk mengurangi peradangan dan mengobati kondisi kesehatan seperti kolitis ulseratif atau asma. Contoh kortikosteroid meliputi prednison, hidrokortison, dan deksametason.
Penelitian menunjukkan steroid dapat menurunkan penyerapan kalsium, yang memengaruhi seberapa baik vitamin D diserap dan digunakan dalam tubuh. Beberapa penelitian telah melaporkan kadar vitamin D yang rendah lebih umum terjadi pada orang yang mengonsumsi steroid.
4. Pengikat Asam Empedu
Bile acid sequestrant atau pengikat asam empedu adalah bat yang diresepkan untuk menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Contohnya termasuk cholestyramine, colesevelam, dan colestipol.
Pengikat asam empedu mengikat asam empedu (asam yang membantu memecah lemak) di usus dan mencegahnya memasuki darah. Hal ini memaksa hati untuk mengambil kolesterol dari darah guna menghasilkan lebih banyak asam empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol.
Obat ini juga dapat mengikat obat lain, termasuk vitamin D, di lambung dan usus, sehingga menurunkan jumlah vitamin D dalam tubuh.
5. Digoxin
Digoxin obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung seperti fibrilasi atrium dan gagal jantung. Mengonsumsi vitamin D dosis tinggi dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia, yaitu kondisi tingginya kadar kalsium dalam darah. Hal ini dapat mengakibatkan irama jantung abnormal (aritmia) pada orang yang mengonsumsi digoxin.
6. Diltiazem
Diltiazem adalah obat yang diresepkan untuk mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah tertentu.
Interaksi antara vitamin D dan diltiazem terkait dengan bagaimana kedua obat tersebut memengaruhi kadar kalsium. Dosis tinggi vitamin D dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia. Kadar kalsium yang tinggi dapat meningkatkan risiko aritmia pada pasien yang mengonsumsi diltiazem.
7. Diuretik Tiazid
Diuretik tiazid adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi jantung dan pembuluh darah, serta membantu membuang kelebihan cairan. Contoh diuretik thiazide meliputi hidroklorotiazid dan klorotiazid.
Interaksi obat antara vitamin D dan diuretik thiazide terkait dengan bagaimana vitamin D memengaruhi kadar kalsium. Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium di lambung dan memindahkan mineral ke area lain untuk digunakan. Kalsium dan vitamin D diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan tulang dan kontraksi otot
Diuretik thiazide meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan menurunkan jumlah kalsium yang hilang melalui urine. Mengonsumsi thiazide dengan vitamin D juga dapat menyebabkan hiperkalsemia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "7 Obat yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Vitamin D"