Hagia Sophia

06 February 2025

Sirup Obat Batuk Jadi Produk Kesehatan Ilegal Terbanyak di Singapura

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)

Sirup obat batuk menjadi produk kesehatan ilegal terbanyak yang disita otoritas kesehatan Singapura atau Health Singapore Agency (HSA), sepanjang 2024.

Pihak berwenang menyita lebih dari 970.000 unit, 54 persen di antaranya merupakan sirup obat batuk merek kodein.

Sisanya, obat peningkat gairah seksual dan obat penenang yakni sekitar 19 persen dan 18 persen dari keseluruhan temuan produk ilegal. Sementara 9 persen lain adalah obat resep.

Operasi yang terarah, pembagian informasi intelijen, dan penegakan hukum bersama dengan lembaga lokal dan luar negeri berhasil menjalankan penyitaan produk kesehatan ilegal, serta menghapus ribuan produk ilegal dari platform e-commerce dan media sosial lokal.

"Pendekatan multi-cabang ini telah mengganggu pasokan produk kesehatan ilegal dan melindungi masyarakat dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh produk-produk ini," tambah HSA, dikutip dari CNA.

Mei lalu, operasi yang dilakukan HSA dan polisi menyita 165 liter sirup obat batuk dan lebih dari 57.000 unit obat-obatan dengan nilai jual di pasaran sebesar mencapai SGD 130.000 atau Rp 1,5 miliar. Sirup obat batuk tersebut diproduksi dalam kondisi tidak bersih di sebuah unit kondominium di Geylang, termasuk kamar mandi dan wastafel dapur.

Zat-zat yang Ditemukan

HSA merilis peringatan publik pada 2024 untuk 14 produk kesehatan ilegal, termasuk suplemen kesehatan probiotik palsu. Di antara produk-produk tersebut, 13 mengandung bahan-bahan yang kuat dan/atau zat-zat yang dilarang, sementara suplemen kesehatan probiotik palsu tidak mengandung jenis probiotik yang dimaksud.

"Zat-zat pengotor yang paling umum terdeteksi adalah sibutramin, zat yang dilarang sejak 201 dan steroid yang kuat seperti deksametason dan betametason valerat," kata HSA.

Sibutramin ditemukan dalam lima produk yang dipasarkan untuk menurunkan berat badan sementara steroid kuat ditemukan dalam tujuh produk yang dipasarkan untuk menghilangkan rasa sakit, menghilangkan eksim, memutihkan kulit, dan kesehatan umum lain.

Efek Samping

Produk-produk tersebut ditandai melalui pelaporan kejadian buruk dari para profesional perawatan kesehatan, pengawasan rutin, dan pengaduan konsumen. Sebanyak 13 orang melaporkan efek buruk yang dialami oleh diri mereka sendiri atau anggota keluarga mereka.

Efek buruk tersebut termasuk kejang, ruam parah, dan ketidaknyamanan di dada.

"Sementara HSA akan terus mempertahankan pengawasan dan penegakan hukumnya untuk mengekang penjualan dan penyediaan produk kesehatan ilegal, konsumen perlu berhati-hati dan cermat saat membeli produk kesehatan," tambahnya.

Tahun lalu, HSA menghapus 7.351 iklan dan mengeluarkan peringatan kepada 2.868 penjual daring. Sekitar 37 persen dari iklan yang dihapus adalah untuk produk yang memasarkan peningkatan estetika kulit dan rambut, termasuk dermal filler, toksin Botulinum, pemutih kulit, perawatan jerawat, dan produk perawatan rambut rontok.

Daftar lainnya mencakup produk untuk mengelola kondisi kronis, penurunan berat badan atau peningkatan seksual serta kontrasepsi dan antibiotik. Sekitar 52 persen dari daftar tersebut ada di Shopee, sementara 36 persen ada di Lazada. Daftar lain yang terpengaruh juga terdeteksi di Carousell dan Qoo10. HSA mendakwa 30 orang pada tahun 2024 atas penjualan dan penyediaan produk kesehatan ilegal.

Penjual dan pemasok produk tersebut dapat dituntut. Jika terbukti bersalah, mereka dapat dipenjara hingga tiga tahun dan/atau didenda hingga SGD 100.000.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Singapura Catat Sirup Obat Batuk Jadi Produk Kesehatan Ilegal Terbanyak"