![]() |
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/kaipong) |
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting untuk menunjang kesehatan. Umumnya, orang dewasa dianjurkan untuk tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
Selain durasi tidur yang cukup, posisi tubuh saat tidur juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Kebanyakan orang tidur dengan posisi telentang atau miring. Lantas, apakah keduanya memberikan manfaat yang berbeda?
Spesialis pengobatan tidur dr Dianne Augelli menjelaskan setiap posisi tidur memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Misalnya, tidur miring dapat membantu menjaga saluran udara tetap terbuka, yang dapat membantu mengatasi sleep apnea.
Selain itu, tidur miring dapat mencegah cairan asam di lambung naik kembali ke kerongkongan. Karenanya, tidur dengan posisi miring mungkin lebih menguntungkan bagi mereka yang kerap mengalami refluks asam.
"Refluks asam sering memburuk di malam hari dan dapat mengganggu tidur. Penelitian menunjukkan bahwa tidur miring ke kiri khususnya dapat membantu meringankan gejala refluks asam di malam hari," terang Augelli dikutip dari Today, Minggu (26/1/2025).
Psikolog klinis Shelby Harris, PsyD, menambahkan tidur miring juga dianggap lebih aman dan nyaman selama kehamilan. Tidur menyamping membantu meningkatkan aliran darah yang optimal dan dapat menurunkan risiko komplikasi tertentu.
Sedangkan, sisi buruk dari tidur miring adalah sulitnya menjaga tulang belakang tetap sejajar. Hal ini dapat memberi tekanan pada leher, punggung, atau pinggul. Para ahli juga menyebut tidur miring dapat memperparah rasa sakit, terutama di leher dan bahu kiri atau kanan.
Di sisi lain, tidur telentang dianggap sebagai posisi terbaik untuk menjaga keselarasan tulang belakang. Posisi telentang dapat mengurangi tekanan pada tulang belakang dan persendian, yang dapat membantu meredakan nyeri punggung, leher, dan pinggul.
"Dukungan yang tepat dapat sangat membantu saat tidur telentang. Menggunakan bantal untuk menyangga kepala dan leher, dan bantal yang lebih kecil di bawah punggung bawah atau lutut, juga dapat membantu menjaga tulang belakang tetap sejajar dan rileks," kata Augelli.
Kendati demikian, posisi telentang dianggap sebagai salah satu posisi terburuk untuk masalah pernapasan, mendengkur, dan sleep apnea.
"Ketika Anda tidur telentang, gaya gravitasi akan menarik lebih banyak jaringan (seperti lidah dan langit-langit lunak) ke dalam saluran napas. Hal ini dapat menyebabkan saluran napas menyempit dan menghalangi aliran udara. Beberapa orang hanya mendengkur atau mengalami sleep apnea saat tidur telentang (positional sleep apnea)," jelas Augelli.
Tidur telentang juga dapat memperburuk tingkat keparahan dan frekuensi refluks asam. Pasalnya, cairan asam di lambung dapat mengalir dengan lebih mudah ke kerongkongan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tidur Telentang atau Miring, Mana yang Baik untuk Kesehatan? Begini Kata Ahli"